Produksi TBS Riau Turun, Harga Stabil di Atas Rp2.000/Kg

Bisnis.com,25 Feb 2014, 21:45 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
/Kelapa sawit/Bisnis.com

Bisnis.com, PEKANBARU—Penurunan produksi kelapa sawit yang dipengaruhi oleh musim kemarau dini serta kabut asap mampu menjaga harga tandan buah segar (TBS) stabil di atas Rp2.000 per kilogram.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Zulher mengatakan harga TBS periode 26 Februari-4 Maret 2014 umur 10 tahun ke atas mengalami kenaikan sebesar Rp35,98 per kilogram menjadi Rp2.055,57 per kilogram. Padahal, posisi harga pada pekan sebelumnya hanya Rp2.019,59 per kilogram.

“Musim kemarau yang lebih cepat dan kabut asap membuat tanaman kelapa sawit sulit untuk mendapatkan sinar matahari, akibatnya produksi buahnya menurun. Padahal, musim kemarau masih akan lama dan kebakaran masih terjadi,” kata Zulher kepada Bisnis, Selasa (25/2/2014).

Selain Dinas Perkebunan, lanjutnya, penetapan harga tersebut diikuti oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (Aspekpir) Riau dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau. Sumber data harga berdasarkan laporan dari PTPN V, Sinar Mas Group, Astra Agro Lestari, Asian Agri Group, PT Citra Riau Sarana, dan PT Musim Mas.

“Kami berharap harga TBS CPO Riau akan terus meningkat, sehingga petani sawit diuntungkan,” ujarnya.

Berdasarkan berita acara No. 8/TBH TBS-III/2014 harga TBS untuk umur 3 tahun tercatat sebesar Rp1.471,32 per kilogram, 4 tahun sebesar Rp1.643,12 per kilogram, umur 5 tahun sebesar Rp1.758,30 per kilogram.

Selanjutnya, untuk harga TBS umur 6 tahun sebesar Rp1.809,93 per kilogram, umur 7 tahun Rp1.879,04 per kilogram, umur 8 tahun sebesar Rp1.937,61 per kilogram, dan umur 9 tahun adalah sebesar Rp1.999,57 per kilogram.

Selain itu, lanjutnya, untuk harga CPO adalah sebesar Rp9.141,90 per kilogram dan kernel adalah sebesar Rp6.260,61 per kilogram. Adapun, Tim Penetapan Harga TBS Plasma juga menyepakati biaya pemasaran sebesar Rp60,05, angkutan Rp163,15, dan olah Rp131,55.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini