Sampah Membeludak, KLH Operasikan 1.443 Bank Sampah

Bisnis.com,25 Feb 2014, 19:41 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi
Para pemulung sendang Mengais Sampah/Bisnis

Bisnis.com,JAKARTA--Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengembangkan konsep bank sampah di berbagai provinsi. Sampai pada 2013, KLH telah mendirikan 1.443 bank sampah di 56 kota yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia.

Adanya bank sampah setidaknya bisa mengurangi pencemaran lingkungan. Tidak hanya itu, lebih dari 2 juta kilogram (kg) sampah dalam per bulan berhasil diolah dengan baik karena keberadaan bank sampah.

“Disamping keuntungan ekonomi yang diperoleh langsung oleh masyarakat sebagai penabung. Ada beberapa aktivitas  pengurangan sampah yang telah dikembangkan di Indonesia sebagai proyek percontohan Reduce, Reuse and Recycle (3R) di beberapa provinsi,” terang Rasio Ridho Sani, Deputi IV Menteri Lingkungan Hidup (LH) Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Sampah, dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (25/2/2014).

Di sisi lain, Kementerian  Pekerjaan  Umum  juga telah  membangun  kurang  lebih  525 fasilitas pengolahan sampah 3R pada periode 2010-2014. Berkaitan  dengan  perubahan  iklim,  Kementerian  PU telah membuat desain engineering untuk prototype alat pengumpulan dan pengolahan gas yang dihasilkan dari tempat pembuangan sampah. Beberapa kota juga telah membuat  inovasi  dalam pengelolaan  gas  dari  Tempat  Pemprosesan Akhir (TPA) seperti Kendari, Bitung, Probolinggo, Banjar, dan pengelolaan gas pada fasilitas pengolahan 3R di Malang.

Lebih lanjut, Rasio menerangkan KLH mengembangkan Program Kampung Iklim yang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pelibatan masyarakat secara langsung dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

“Salah satu kegiatan mitigasinya adalah pengelolaan sampah  dan limbah padat terkait dengan pewadahan dan pengumpulan, instalasi pengolahan, pemanfaatan limbah padat serta penerapan konsep zero-waste,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini