59 Siswa Dibunuh Dan Dibakar Paramiliter Ekstremis Nigeria

Bisnis.com,26 Feb 2014, 06:34 WIB
Penulis: Arys Aditya
Kondisi kerusuhan di Nigeria/www.zeit.de

Bisnis.com, DAMATURU, Nigeria - Paramiliter dari kelompok ekstremis bernama Boko Haram membunuh dan membakar 59 siswa sekolah menengah Buni Yadi di Nigeria bagian timur laut.

"Beberapa tubuh siswa dibakar sampai menjadi abu," tutur Kepala Kepolisian Sanusi Rufai atas penyerangan sekolah negeri yang terletak di negara bagian Yobe itu kepada Reuters, Selasa (25/2/2014).

Kepala Spesialis Rumah Sakit Damaturu Bala Ajiya mengungkapkan bahwa korban terus berjatuhan hingga mencapai angka 59 orang.

Dia sebelumnya mengestimasi bahwa korban meninggal hanya 29 siswa. Sementara itu, gedung sekolah yang terdiri dari 24 bangunan, telah hancur total.

"Penyerangan itu tak bermoral dan amat tidak berperasaan, oleh teroris gila dan fanatik yang telah kehilangan seluruh moral sebagai manusia," kata Presiden Goodluck Jonathan mengenai pembantaian itu.

Boko Haram, nama kelompok yang berarti pendidikan barat adalah haram dalam bahasa Hausa, sendiri adalah kelompok fundamentalis yang berusaha mendirikan negara Islam di Nigeria bagian utara, kini menjelma sebagai ancaman terbesar Nigeria.

Boko Haram sebelumnya juga tercatat sering melakukan penyerangan ke sekolah. Serangan serupa terjadi pada Juni 2013 di dekat Desa Mamudo, dimana ada korban 22 siswa meninggal dunia.

Menurut pemerintah, kelompok ini telah membantai lebih dari 300 orang bulan ini, kebanyakan warga sipil, termasuk 100 orang dalam dua serangan di sebuah desa yang panik dan warganya melarikan diri.

"Pasukan kami sedang mengejar para pembunuh itu," kata Juru Bicara Militer Negara Bagian Yobe tanpa memberikan tambahan detail.

Presiden Jonathan telah membuat konferensi pers pasca peristiwa memilukan itu. Dia mengatakan telah bekerja sama dengan pemerintah Kamerun untuk menangkap anggota Boko Haram yang mencoba kabur ke utara. Militer Nigeria sendiri langsung menutup perbatasan di utara setelah kejadian ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini