Multipolar-Deutsche Bank Teken Call Spread Cancellable US$35.000

Bisnis.com,26 Feb 2014, 19:37 WIB
Penulis: Nenden Sekar Arum
Logo Multipolar Technology Group/Bisnis

 Bisnis.com, JAKARTA--PT Multipolar Tbk. (MLPL) telah menandatangani perjanjian call spread cancellable dengan Deutsche Bank AG Singapura sebesar US$35.000. Perjanjian yang ditandatangani pada 4 Februari 2014 itu terungkap dalam laporan keuangan perseroan yang dirilis Rabu (26/2/2014).

Dalam keterangan tersebut dijelaskan perseroan melakukan perjanjian untuk spread antara Rp11.500 dan Rp13.500 dengan tingkat premi tahunan sebesar 2,38%. Beban premi akan dibayar setiap tanggal 25 Januari dan 25 Juli. Sementara itu perjanjian tersebut akan jatuh tempo pada 25 Juli 2018.

Selain itu, dalam laporan keuangan juga disebutkan perseroan telah memperpanjang fasilitas pinjaman dari Bank of China sebanyak US$30.000 sampai dengan 14 Januari 2016. Fasilitas kreditrevolving tersebut sebelumnya tersedia sampai dengan 14 Januari 2014, dan pada 28 Maret 2013, perseroan telah melunasi pinjaman tersebut.

Adapun, sepanjang tahun lalu PT Multipolar Tbk. (MLPL) mencatatkan perubahan aset konsolidasi mencapai 43,77% menjadi Rp20,25 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak Rp14,08 triliun.

Direktur Multipolar Richard H. Setiadi menjelaskan perubahan aset konsolidasian tersebut disebabkan dari penerimaan dana atas penerbitan exchangeable rights oleh entitas anak sebanyak US$300 juta. Dana tersebut kemudian digunakan untuk membeli saham PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA).

Dampak perubahan tersebut berpengaruh pada peningkatan laba bersih konsolidasi perseroan sebanyak Rp1,47 triliun yang sebagian besar berasal dari laba atas penjualan 4,42% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor perusahaan dalam PT Matahari Department Strore Tbk.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perseroan hari ini, Kamis (25/2) laba bersih tahun berjalan tercatat sebanyak Rp1,64  triliun atau tumbuh drastis 888% dibandingkan dengan laba bersih pada 2012 sebanyak Rp166,58 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini