Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia menyatakan rupiah hanya akan menguat terbatas sepanjang semester I/2014 karena tantangan dari neraca perdagangan selama paruh pertama tahun ini.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan neraca perdagangan semester I/2014 kemungkinan tertekan, meskipun menorehkan kinerja cukup cemerlang selama 3 bulan terakhir 2013.
Namun, Agus menjelaskan tekanan pada perdagangan luar negeri itu lebih karena siklus yang biasa terjadi pada awal tahun, terutama pada sisi ekspor yang tidak bisa signifikan.
“Jadi, kita harus antisipasi bahwa perbaikan itu ada tantangannya. Tapi, secara umum lebih baik. Artinya, sekarang ini mencerminkannya fundamental ekonomi,” katanya di sela ANZ Economy Outlook 2014, Rabu (26/2/2014) malam.
Oleh karena itu, lanjutnya, pebisnis jangan berharap suku bunga acuan (BI rate) akan dipangkas dalam waktu dekat. Apalagi, tren suku bunga tinggi tengah terjadi secara global menyusul perbaikan ekonomi di negara maju, sedangkan negara berkembang menunjukkan perlambatan.
Bank sentral sejak Juni 2013 menaikkan suku bunga acuan hingga 175 basis poin menjadi 7,5%. Level itu merupakan yang tertinggi sejak Mei 2009.
Bersamaan dengan pengetatan moneter, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat ke 5,78%, mencetak angka terendah dalam 4 tahun terakhir.
Di sisi lain, defisit transaksi berjalan pada kuartal IV/2013 menyempit menjadi US$4 miliar atau 1,98% terhadap produk domestik bruto (PDB) setelah sempat menyentuh US$9,9 miliar atau 4,4% terhadap PDB pada kuartal II/2013.
Sementara itu, rupiah yang tahun lalu melemah hingga 26%, menguat sekitar 4% (year to date) terhadap dolar Amerika Serikat (AS), membuatnya menjadi mata uang paling perkasa di antara negara berkembang (emerging market) awal tahun ini.
Rupiah ditutup Rp11.643 per dolar AS, Rabu (26/2/2014), menurut Bloomberg Dollar Index. Setelah dibuka melemah 0,32% ke Rp11.685 per dolar AS, Kamis (27/2/2014) pagi, rupiah bergerak di level Rp11.667 per dolar AS pukul 10.17 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel