Bisnis.com, JAKARTA - Segmen konsumer menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan pembiayaan Bank Negara Indonesia Syariah sepanjang 2013.
Hingga akhir tahun lalu, pertumbuhan pembiayaan anak usaha BNI itu mencapai 47,3% dibandingkan dengan 2012 menjadi Rp11,2 triliun. Porsi pembiayaan dari segmen konsumer seperti griya, talangan haji, dan fleksi mencapai 55,4% dari total portofolio.
Adapun pembiayaan ritel produktif cabang menyumbang 20,7%, sedangkan pembiayaan komersial dan mikro masing-masing berkontribusi sebesar 12,5% dan 7,8%.
"Ke depan kami akan meningkatkan kontribusi segmen produktif baik komersial maupun ritel serta mikro," ujar Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano di Jakarta, Kamis (27/2/2014).
Hingga Desember 2013 total aset BNI Syariah mencapai Rp14,7 triliun, meningkat 38,2% dibandingkan dengan periode yang sama 2012.
Menurut Dinno, pertumbuhan tersebut ditunjang naiknya pembiayaan yang cukup signifikan.
Berdasarkan laporan keuangan 2013 pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BNI Syariah tercatat mencapai Rp11,9 triliun atau naik 29,5% dari 2012.
Dinno mengatakan pihaknya berhasil menjaga komposisi dana di level yang sehat. Porsi giro dan tabungan, katanya, mencapai 57,2% dari total DPK.
Pada 2013, BNI Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp117,6 miliar, naik 15,44% dibandingkan dengan 2012. Adapun non performing financing (NPF) pada Desember 2013 sebesar 1,86%. Pada periode yang sama 2012 NPF BNI Syariah tercatat sebesar 2,02%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel