Ekspor Mineral Mentah Dilarang, Freeport Force Majeure

Bisnis.com,28 Feb 2014, 10:12 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Kegiatan penambangan mineral Freeport/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Produsen tembaga terbesar dunia Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. akan mengumumkan kondisi force majeure untuk penjualan konsentrat dari ladang tambang Grasberg setelah terkena dampak aturan larangan ekspor bijih mineral dari Indonesia.

Perusahaan tersebut juga akan memperketat biaya operasi selain menurunkan belanja modal selain memangkas tenaga kerja kalau perushaan itu tidak bisa beriperasi kenbali secara normal.

"Perusahaan masih belum mendapatkan izin ekspor hingga 24 Februari,"  ujar CEO Richard Adkerson sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (28/2/2014).

Hasil tambang di kawasan Grasberg Provinsi Papua mencapai 112.000 metrik ton per hari sejak pertengahan Januari. Jumlah tersebut separuh dari jumlah normal, menurut perusahaan itu kemarin. Freeport mengirim sekitar 40%-50% produk reguler dari Grasberg ke smelter yang dimilikinya bersma adengan perushaan di Indonesia.

Force majeure merupakan klausul hukum yang membolehkan perushaan tidak melakukan pengiriman karena kondisi yang berada di luar kontrol perusahaan itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini