Perluas Pasar Ekspor, Peternak Ayam Incar Dua Negara Berikut

Bisnis.com,02 Mar 2014, 14:04 WIB
Penulis: Adi Ginanjar Maulana
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG--Persatuan Peternak Ayam Nasional, PPAN, pada tahun ini menargetkan peningkatan ekspor daging ayam lokal ke Singapura mencapai 10% serta perluasan ke Timur Tengah.

Ketua PPAN Herry Darmawan mengatakan sejauh ini para peternak memang sudah ada yang melakukan ekspor ke Singapura namun dengan jumlah yang masih kecil atau hanya sekitar 5% dari total produksi ayam di Indonesia yang mencapai 40 juta ekor per bulan.

"Untuk ekspor ke Singapura jumlahnya masih di bawah 5% dan kami mengharapkan tahun ini dapat lebih meningkat setidaknya mencapai 10%. Begitu pula negara di daerah Timur Tengah yang saat ini masih kami coba untuk jajaki," kata Herry kepada Bisnis, Minggu (2/3/2014).

Dia mengatakan sejauh ini biasanya ekspor daging ayam menuju Singapura dilakukan oleh para pengepul yang ada di Batam, sehingga lebih mudah dibawa ke negara tujuan.

Meskipun persaingan cukup ketat, khususnya dengan peternak asal Malaysia dan Singapura sendiri yang juga memproduksi daging ayam, nilai konsumsi daging ayam per kapita per tahun di Singapura yang besar menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan peternak Indonesia.

"Nilai konsumsi daging ayam per kapita per tahun pada Negara Singapura ini cukup besar yaitu tercatat mencapai sekitar 40 kg atau sekitar 5 kali lipat nilai konsumsi daging ayam per kapita per tahun masyarakat di Indonesia, " ujar Herry.

Sementara untuk pasar di negara sekitar Timur Tengah sendiri dianggap potensial karena kepercayaan negara tujuan terhadap kehalalan daging ayam lokal atau asal Indonesia.

Kepercayaan yang mulai terlihat tersebut dianggap sebagai momentum yang memang harus dimanfaatkan para peternak lokal.

Menurut Herry, tidak sulit untuk mensuplai daging ayam karena produksi yang mudah dan juga hanya membutuhkan waktu singkat atau sekitar 30-40 hari.

"Jika pasar terbuka luas, tidak sulit bagi peternak untuk memenuhinya karena sejauh ini pun jumlah pasokan masih terus berlebih," ujarnya. (Ria Indhryani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini