Harga Bahan Makanan Melonjak, Jabar Inflasi 0,45%

Bisnis.com,03 Mar 2014, 14:06 WIB
Penulis: Ria Indhryani

Bisnis.com, BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat laju inflasi Februari 2014 mencapai 0,45% dipicu oleh naiknya harga barang atau jasa yang ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada keseluruhan atau 7 kelompok pengeluaran, khususnya kelompok bahan makanan.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jabar Dody Gunawan Yusuf mengatakan inflasi pada Februari ini paling besar disumbang oleh indeks kelompok pengeluaran bahan makanan yang tercatat mengalami inflasi 1,93%.

“Komoditas bahan makanan yang mengalami kenaikan dan memberikan andil inflasi cukup signifikan antara lain beras 0,09%, bayam 0,08%, ikan mas dan cabe rawit masing-masing 0,05%,” ujarnya, Senin (3/3/2014).

Menurutnya, kenaikan harga komoditas khususnya beras yang rata-rata naik 2,7% ini disebabkan oleh buruknya cuaca seperti banjir yang akhirnya membuat ketersediaan stok beras menjadi berkurang.

Tidak hanya itu, waktu yang belum menunjukan musim panen juga menjadi salah satu penyebab kurangnya ketersediaan beras.

"Mengingat cuaca masih menunjukan belum ada perubahan menjadi lebih baik, ada kemungkinan inflasi karena bahan makanan khususnya beras ini masih akan terjadi bulan depan. Namun, kami berharap tidak akan besar karena mekanisme stabilitas harga pasti akan dilakukan."

Kelompok pengeluaran lain yang tercatat mengalami inflasi di Jabar antara lain  kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,23%, perumahan Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,05%, kelompok sandang sebesar 0,18%. Kelompok kesehatan sendiri menyumbang 0,05%, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,06%, tranportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,03%.

Laju inflasi pada Februari 2014 ini, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada Januari 2013 sebesar 0,98%. Sedangkan inflasi dari Februari 2013 terhadap Februari 2014 (y-o-y) tercatat sebesar 7,95%.

Adapun, Dari tujuh kota pantauan indeks harga konsumen (IHK) yang disurvei oleh BPS Jabar, seluruh kota  mengalami inflasi. Tertinggi terjadi di Kota Tasikmalaya 0,71%, diikuti Kota Sukabumi sebesar 0.62%, Kota Depok 0,54%, Kota Bekasi 0,43%, Kota Bandung 0,39%, Kota Cirebon 0,37%, dan Kota Bogor 0,35%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini