Krisis Ukraina: Yanukovich Akan Terbunuh Jika Bertahan di Negerinya

Bisnis.com,04 Mar 2014, 18:36 WIB
Penulis: Saeno
Presiden Rusia Vladimir Putin/Reuters

Bisnis.com, MOSKOW –Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pernyataan pers perdana setelah Presiden Victor Yanukovich kabur meninggalkan Ukraina.

Berbicara kepada pers, Selasa (4/3/2014), Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan bahwa Presiden tersingkir Victor Yanukovich akan tewas jika memilih tetap berada di Ukraina

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah menghadapi gelombang protes pro-Uni Eropa, Presiden Yanukovich tersingkir dan terbang dari Ukraina ke sbuah tempat yang tidak diketahui dengan pasti.

Lebih jauh, Putin mengingatkan kepada sejumlah negara yang berpikir untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia untuk berpikir masak-masak.

Putin menegaskan, mereka harus memikirkan kerusakan yang mungkin terjadi jika sanksi itu dijatuhkan kepada Rusia.

“Semua serangan kepada Rusia akan bersifat kontraproduktif dan akan mengakibatkan kerugian,” ujar Putin kepada wartawan.

Ia menambahkan, Rusia siap menjadi tuan rumah KTT G-8 dan menambahkan jika para pemimpin negara barat tak ingin datang “mereka tidak diperlukan.”

Putin juga membantah pasukan Rusia telah menduduki wilayah Crimea, dan menyatakan “pasukan pertahanan lokal” bertanggung jawab atas aksi pengambialihan sejumlah gedung pemerintah di sana.

Putin juga menggarisbawahi bahwa Rusia tidak berminat mendorong terjadinya aksi separatis di Crimea.

Lebih jauh terkait gejolak di bursa Rusia, Putin menyatakan bahwa itu semua hanya keputusan taktis dan sementara yang dilakukan para investor.

Bursa Rusia terjerembab pada Senin setelah intervensi militer Rusia di Ukraina membuat cemas kalangan investor.

Terkait kondisi Ukraina, Putin menyebutkan telah terjadi kudeta inkonstitusional di negeri itu. Putin menegaskan, Yanukovich masih tetap menjadi pemimpin syah Ukraina walaupun ia telah meletakkan kekuasaan.

Putin yang juga mantan agen badan spionase KGB itu menyebutkan menyebutkan tidak ada kebutuhan untuk menggunakan kekuasaan di Crimea. Namun, ujarnya, Rusia memiliki hak untuk melakukan itu sebagai pilihan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini