Bisnis.com, JAKARTA - Perum Perhutani menargetkan laba bersih Rp287 miliar pada tahun ini atau meningkat 40,6% dibandingkan dengan realisasi 2013 sebesar Rp204,9 miliar.
Peningkatan laba 2014 akan didorong kenaikan pendapatan perseroan yang diproyeksikan mencapai Rp4,6 triliun, dari pendapatan 2013 sebesar Rp3,86 triliun.
Direktur Utama Perhutani Bambang Sukmananto menuturkan target pertumbuhan kinerja keuangan tahun ini diproyeksikan dapat dicapai dengan meningkatkan pendapatan pada usaha nonkayu.
“Tahun ini, Perhutani siap meningkatkan bisnis industri hilir, antara lain dengan beroperasinya PDGT sejalan dengan penataan bisnis dan proses bisnis inti,” ujarnya.
Selama ini, Perhutani banyak bergerak di bisnis sektor hulu yang bertumpu pada hasil hutan kayu, getah pinus dan industri yang masih membutuhkan penataan dan penguatan.
“Jika pada tahun lalu komposisi pendapatan Perhutani antara kayu dengan nonkayu sebesar 48:52, maka pada tahun ini komposisi itu akan digenjot menjadi 55% nonkayu dan 45% kayu,” tutur Bambang.
Sepanjang tahun lalu, penyumbang terbesar pendapatan berasal dari penjualan luar negeri industri nonkayu sebesar Rp1,34 triliun, disusul penjualan dalam negeri hasil hutan sebesar Rp617 miliar, sedangkan dari kayu tebangan sebesar Rp1,61 triliun.
Setidaknya enam jenis usaha nonkayu akan terus digenjot pada tahun ini yaitu getah pinus, kopal, daun kayu putih, gondorukem, terpentin dan minyak kayu putih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel