Disperindagkop Kaltim Latih 70 Wirausahawan Daerah Teringgal

Bisnis.com,05 Mar 2014, 12:12 WIB
Penulis: Muhamad Yamin
Pelatihan wirausaha/JIBI

Bisnis.com, KUTAI BARAT-- Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) Kaltim memberikan pelatihan 70 wirausahawan  baru di Kecamatan Penyinggahan Kabupaten Kutai Barat, Rabu (5/2/2014).


Penyinggahan merupakan kampung nelayan pinggir pedalaman Sungai Mahakam yang termasuk daerah tertinggal.

"Pelatihan diberikan berkaitan pengembangan pakan ternak ikan sesuai daerah pinggir sungai. Kecamatan Penyinggahan ini salah satu Kecamatan lainnya yang merupakan daerah tertinggal dan tak terjangkau oleh Pemerintah Kabupaten," jelas Kepala Disperindagkop Kaltim, Mohammad Djailani memberikan sambutan pelatihan wirausaha baru.

Dengan pelatihan wirausaha dan akan ada penyaluran bantuan alat oleh Disperindagkop Kaltim agar, daerah Kecamatan tertinggal tersebut menyamai kecamatan yang sudah maju yaitu ibukota kabupaten seperti Melak dan Long Bigung. Daerah tertinggal lainnya di Kutai Barat selain Penyinggahan yaitu Long Iram, Tering, Manar Bultn.

Pelatihan wirausaha ini dilatar belakangi Provinsi Kaltim sudah dua kali mendapat penghargaan penggerak koperasi dari Kementerian Koperasi, karena Kutai Barat dari 7 Kabupaten menggerakan koperasi. Pelatihan wirausaha baru ini juga dalam rangka program kerja 100 hari Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Selain berikan pelatihan ini, Pemprov Kaltim melalui Disperindagkop Kaltim juga berencana membangun pasar di Kampung Penyinggahan pada 2014. Pembangunan pasar ini agar mendukung kegiatan ekonomi bagi produsen dan konsumen di daerah pedalaman Sungai Mahakam.

Sementara itu, Camat Penyinggahan Kutai Barat Mas'ud Nurdin menjelaskan kehidupan masyarakatnya ternak ikan dengan keramba di sungai. Pada musim kemarau, warganya juga menanam padi gunung untuk konsumsi sendiri.

"Saat ini ada 774 keramba ikan yang berproduksi. Ikan yang dipelihara jenis haruan, jelawat, nila dan emas. Sedangkan, produksi padi baru sebatas konsumsi sendiri. Ada sekitar 200 hektar sawah gunung di Penyinggahan hanya bisa ditanam ketika kemarau," jelas Mas'ud.

Mas'ud berharap pembangunan pasar di Penyinggahan dengan dana Pemprov Kaltim bisa terealisasi. Ini agar pasar-pasar dadakan seperti "pasar malam" bisa lebih teratur tak bercampur selama ini di perkampungan. "Selama masih bercampur dengan rumah penduduk, pasar-pasar terlihat kumuh dengan kampung," katanya. (k26)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini