Bisnis.com, JAKARTA-- Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah berpendapat masyarakat menginginkan munculnya tokoh baru dalam kepemimpinan nasional.
"Daur ulang itu bagus, kecuali dalam politik," kelakarnya dalam sebuah seminar di Jakarta, Kamis (6/3/2014)
Eep mengatakan pemilu 2014 tidak bisa dilihat sebagai potret statis, melainkan sebuah adegan yang merupakan kelanjutan dari fenomena politik sebelumnya.
Dalam konteks kepemimpinan nasional, Eep menilai saat ini ada krisis keberanian dan krisis otentisitas. Oleh sebab itu, publik kemudian berupaya mencari sosok pemimpin baru yang dianggap memiliki keberanian dan otentisitas.
Masyarakat juga berupaya mencari pemimpin yang terbukti telah bekerja melakukan sesuatu meskipun dalam skala kecil. Contoh yang konkret melakukan sesuatu meskipun kecil, kata Eep, adalah para walikota atau pemimpin daerah.
Mantan walikota yang mengorbit ke pentas nasional, katanya, terjadi di Turki, Iran, dan banyak negara lain.
Mantan Presiden M Jusuf Kalla mengatakan selera masyarakat telah berubah.
"Dulu yang dicari adalah orang yang bisa pidato di luar negeri, bisa berhadapan dengan AS, negosiasi dengan negara lain. Sekarang yang dicari yang dekat-dekat saja," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel