Gudang Peluru Meledak: 3 Korban Masih Kritis Akibat Pendarahan Otak

Bisnis.com,06 Mar 2014, 14:10 WIB
Penulis: Nadya Kurnia
Korban ledakan gudang peluru di Tanjung Priok/Twitter

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi I DPR pada siang ini (6/3/2014) mengunjungi korban ledakan gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak di Pondok Dayung yang dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta.

Beberapa anggota Komisi I yang hadir siang ini adalah Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin, Helmi Fauzi, dan tiga anggota Komisi I lainnya. Rombongan tiba di rumah sakit sekitar pukul 12.30 WIB.

Menurut Tubagus, masih ada tiga korban dalam keadaan kritis. Dua korban dirawat di ruang intensive care unit, dan satu korban dirawat di cardiac intensive care unit.

"Di antara mereka masih ada yang dalam status kritis. Satu di antaranya masih belum stabil, sehingga belum bisa dilakukan tindakan operasi. Karena mereka ada pendarahan di otak dan di paru-paru akibat dari ledakan kemarin," jelas Tubagus saat ditemui di RSAL Mintohardjo, Kamis (6/3/2014)

Sementara itu, menurut Tubagus keadaan 22 korban lain dalam ledakan gudang amunisi kemarin sudah dinyatakan cukup kondusif. Dia juga telah berbincang dengan para dokter yang menangani pasien korban ledakan.

"Tidak ada masalah. Semua bisa diatasi. Dan dokter akan selalu siap menangani," tambahnya.

Sebelumnya, pascaledakan gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak di pulau Pondok Dayung, pihak TNI mengatakan jumlah korban adalah 87 orang.

Namun pagi tadi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksma Untung Suropati mengatakan jumlah korban telah bertambah mencapai 92 orang.

Dari jumlah tersebut, 39 korban masih dirawat dan mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. 25 di antaranya telah dirujuk RSAL Mintohardjo. Sementara korban lain dirawat secara terpisah di RS Port Medical Centre, RS Koja, RS Sukmul, dan RS Gading Pluit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini