Bisnis.com, JAKARTA - Simpanan dana masyarakat melalui Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan di Indonesia pada Januari 2014 mulai melambat.
Berdasarkan data Bank Indonesia yang dirilis hari ini, Kamis (6/3/2014) tercatat DPK perbankan mencapai Rp3.509 triliun, atau hanya tumbuh 11,4% secara tahunan.
Jumlah pengimpunan DPK itu melambat dibandingkan periode Desember 2013 yang dapat tumbuh 13% year on year. BI menilai perlambatan pertumbuhan DPK itu sesuai dengan pola musiman yang disebut "January Effect".
Perlambatan penghimpunan DPK terutama terjadi pada jenis simpanan giro dan tabungan. Pada periode Januari 2014, penempatan DPK berupa giro tercatat sebesar Rp759,6 triliun, tumbuh 7,8%.
Pertumbuhan itu jauh lebih lambat dibandingkan periode Desember 2013 yang mencapai 12,2%. Adapun tabungan tercatat sebesar Rp1.184,4 triliun tumbuh 10,6% dan melambat dibandingkan periode Desember 2013 yang mencapai 12,5%.
Perlambatan yang cukup dalam tercatat pada DPK valuta asing yang tercatat hanya tumbuh 25,1%, lebih rendah dari periode Desember 2013 yang mencapai 33,9%.
Apabila dihitung berdasarkan kurs tetap, penghimpunan DPK pada Januari tercatat tumbuh 7,5%. Pertumbuhan itu jauh lebih lambat dibandingkan periode bulan sebelumnya yang mencapai 9,1%.
Sementara itu, pertumbuhan uang beredar pada periode Januari 2014 juga mengalami perlambatan. Posisi uang beredar luas (M2) pada Januari 2014 tercatat sebesar Rp3.649,3 triliun, tumbuh 11,6%.
Pertumbuhan itu melambat dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 12,7%. Perkembangan uang beredar itu dipengaruhi oleh turunnya kuasi dari 14,8% menjadi 12,7% ditengah meningkatnya pertumbuhan uang beredar sempit (M1) dari 5,4% menjadi 7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel