PENCARIAN MALAYSIA AIRLINES: RI Kirim 5 Kapal Perang & Satu Pesawat Intai

Bisnis.com,10 Mar 2014, 09:21 WIB
Penulis: Ismail Fahmi
Kantor Malaysia Airlines/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Malaysia telah meminta bantuan Pemerintah Republik Indonesia untuk mendukung pencarian dan pertolongan terhadap hilangnya Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 saat menempuh perjalananan dari Kuala Lumpur ke Beijing, Sabtu (8/7) pagi.

“Panglima Tentara Malaysia telah berkomunikasi dan meminta bantuan kepada pemerintah RI melalui Panglima TNI, KSAL daan KSAU untuk dukungan pencarian dan pertolongan,” kata Menko Polhukam Djoko Suyanto melalui pesan singkatnya sebagaimana dilansir laman Setkab, Senin (10/3/2014)..

Menurut Menko Polhukam, TNI telah merespon permintaan itu dengan baik, dan segera deploy untuk perbantuan SAR.” Unsur-unsur TNI yang akan terlibat nantinya akan berkoordinasi dengan otoritas Malaysia.”

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati mengatakan terkait permintaan tersebut, TNI AL telah mengirim pasukan khusus untuk SAR, dengan KRI Sutanto-377, KRI Krait-827, KRI Matacora-823, KRI Tarihu- 829, KRI Siribua–859, dan satu  Pesawat intai maritim.

Menurut Untung, kelima KRI dan satu pesawat intai itu sudah berangkat sejak Minggu (9/3/2014) pagi ini, dan diperkirakan telah tiba di lokasi titik terakhir pesawat Malaysia Airlines melakukan kontak terakhir.

"Tadi, sekitar pukul 10.00-11.00, saya dikabari kapal-kapal kita sudah melintasi garis batas utara Selatan Malaka," kata Laksamana Pertama Untung Suropati.

Ia menyebutkan, Indonesia bergabung dengan lima negara lainnya yakni RRT, Vietnam, Singapura, Filiphina, dan Amerika Serikat untuk mencari pesawat yang memuat 227 penumpang dan 17 kru itu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 370 yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, telah hilang kontak sejak Sabtu (8/7) pagi. Pesawat ini mengangkut 239 penumpang (termasuk 12 awak pesawat), di mana 7 (tujuh) diantaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI).

Para penumpang MH370 itu terdiri 152 warga China, 38 warga Malaysia, tujuh Indonesia, lima India, tujuh Australia, tiga Prancis, tiga Amerika Serikat, dua New Zealand, dua Ukraina, dua Kanada, satu Rusia, satu Italia, satu Taiwan satu Belanda dan satu Austria.

Kapten pilot B-777-200ER MH370 itu Kapten Zaharie Ahmad Shah, warganegara Malaysia berumur 53 tahun, yang sudah bekerja untuk Malaysia Airlines sejak 1981 dan memiliki 18,365 jam terbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini