Pesawat Malaysia Airlines Hilang: China Kerahkan Kapal Perang

Bisnis.com,12 Mar 2014, 12:41 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Kapal perang China/http://chinadigitaltimes.net

Bisnis.com, JINGGANGSHAN - Sebuah kapal perang kedua Angkatan Laut China melaju ke posisi pada Selasa pagi (12/3/2014) dan bergabung dengan perburuan besar-besaran internasional untuk mencari penerbangan MH370 pesawat Malaysia Airlines yang hilang.

Setelah kedatangannya, Jinggangshan membentuk unit dengan Mianyang, yang tiba Senin, dan segera memulai operasi pencarian.

Menurut Angkatan Laut China, dua kapal perang itu diperkirakan akan mencapai daerah tersebut masing-masing pada Selasa sore dan Rabu pagi, dan galangan kapal telah diperintahkan untuk mempersiapkan pindah ke Teluk Thailand untuk melengkapi kapal-kapal pencarian.

Puluhan kapal dan pesawat dari sekitar 10 negara menjelajahi perairan sekitar lokasi terakhir yang diketahui dari penerbangan MH370, tetapi belum ada petunjuk yang kuat telah ditemukan sejauh ini.

Pesawat Boeing 777 itu tiba-tiba menghilang dari radar Sabtu pagi ketika membawa 227 penumpang dan 12 awak dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Di antara para penumpang, 154 adalah China, dan tujuh di antaranya warga negara Indonesia.

Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan upaya pencarian dan penyelamatan habis-habisan. Beberapa kapal sipil China telah dikirim untuk membantu misi itu.

Sementara itu Prancis juga siap menawarkan bantuan kepada Pemerintah Malaysia guna menyelidiki pesawat Malaysia Airlines dengan Nomor Penerbangan MH 370, kata Kementerian Luar Negeri Prancis, Selasa.

Pada Sabtu, Menteri Transportasi Prancis Frederic Cuvillier menyatakan Biro Penyelidikan dan Analisis bagi Keamanan Penerbangan Sipil Prancis bersedia menawarkan bantuannya kepada Pemerintah Malaysia dan Vietnam dalam mencari pesawat yang hilang tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Romain Nadal mengatakan dalam satu taklimat Prancis "siap memberi bantuan pada akhirnya, jika Pemerintah Malaysia menyampaikan harapan (bagian bantuan)", kata Xinhua.

Sementara itu, seorang ahli teknik Prancis melakukan kerja sama dengan direktur Lembaga Pelaksana Kelautan Malysia.

Empat warga negara Prancis termasuk di antara 227 penumpang dan 12 anggota awak di pesawat Malaysia Airlines dengan Nomor Penerbangan MH 370, ketika pesawat itu kehilangan kontak dengan Menara Pengawas Lalu Lintas Udara Subang, Kuala Lumpu, Sabtu lalu. (Antara/Xinhua-0ANA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini