Bank Masih Antusias Salurkan Kredit Pertanian

Bisnis.com,12 Mar 2014, 20:37 WIB
Penulis: Wiwiek Dwi Endah
Total kredit yang disalurkan BNI Wilayah Makassar yang meliputi Sulsel, Sulbar, Sultra dan Maluku, mencapai Rp8,2 triliun. /bisnis.com

Bisnis.com, MAKASSAR – Perbankan di kawasan Indonesia Timur masih antusias menyalurkan kredit pertanian kendati sektor tersebut menyumpang rasio kredit bermasalah tertinggi pada tahun lalu.

PT Bank Negara Indonesia Tbk. Wilayah Makassar membidik pertumbuhan kredit sektor pertanian sekitar 16%-17%, meskipun rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kredit sektor tersebut sempat menembus 15% pada Desember tahun lalu.

CEO Bank BNI Wilayah Makassar Mucharom mengatakan tingginya NPL kredit sektor pertanian dipicu faktor cuaca yang memengaruhi waktu panen para petani, selain juga dampak dari penaikan harga BBM yang terjadi pada pertengahan tahun lalu.

“Akibat cuaca buruk, ada petani rumput laut yang menjadi debitur kami, yang harusnya panen tetapi tidak jadi. Hal itu berdampak pada pembayaran kreditnya,” kata Mucharom kepada Bisnis, Selasa (11/3/2014).

Dia menyebutkan kredit sektor pertanian yang disalurkan hingga akhir Desember 2013 menyentuh angka Rp300 miliar. Jumlah tersebut, menurutnya, hanya 4% - 5% dari total kredit produktif perseroan yang mencapai Rp5,1 triliun per akhir tahun lalu.

Adapun, total kredit yang disalurkan BNI Wilayah Makassar yang meliputi Sulsel, Sulbar, Sultra dan Maluku, mencapai Rp8,2 triliun. Porsi kredit konsumsi yang disalurkan bank pelat merah itu mencapai Rp3,1 triliun. 

“Secara total, kami menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 20% tahun ini, sehingga target Rp9,85 triliun penyaluran kredit bisa tercapai,” ujarnya. 

Mucharom menambahkan dari total penyaluran kredit produktif tahun lalu, terbesar atau 79% diserap oleh Sulsel. Namun, Sulsel juga sebagai daerah penyerap kredit konsumtif terbesar yang mencapai 68%.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah BRI Makassar Ahmad Chumaidi mengungkapkan menurunnya daya beli masyarakat akibat dampak dari penaikan harga BBM medio Juni lalu, menyebabkan NPL penyaluran kredit di sektor pertanian sebesar 4% per akhir Desember 2013.

Hal itu, menurutnya, dipicu penurunan harga jual petani akibat hasil panen yang buruk karena pengaruh cuaca.

Meskipun begitu, Chumaidi belum bisa menyebutkan berapa angka pasti jumlah penyaluran kredit, khususnya sektor pertanian. Dia berharap hingga akhir tahun ini NPL khusus sektor pertanian bisa ditekan, atau berada di level 3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul-nonaktif
Terkini