PLN Maksimalkan PLTD Sewa Untuk Krisis Listrik Sumatra

Bisnis.com,14 Mar 2014, 18:52 WIB
Penulis: Inda Marlina

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan memaksimalkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sewa untuk mengatasi pemadaman listrik di Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan perusahaan pelat merah itu akan mengoperasikan PLTD antara April hingga Juni tahun ini. Selain itu, PLN juga menunggu pasokan listrik tambahan dari empat pembangkit listrik yang tertunda sejak tahun lalu.

"Kami belum akan menambah PLTD sewa, untuk sementara ini akan memanfaatkan PLTD yang telah ada," ujarnya, Jumat (14/3/2014).

Perseroan mengakui hingga saat ini PLTD yang berkapasitas 120 Mega Watt (MW) sudah terpasang seluruhnya. Rencananya, untuk menambah daya listrik PLN mengandalkan pasokan dari pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Belawan berdaya 180 MW.

Namun, listrik dari PLTGU Belawan yang direncanakan beroperasi pada 10 Maret lalu belum bisa dimanfaatkan karena kendala teknis. PLN meminta pemerintah dan DPR mendukung pengoperasian pembangkit listrik tersebut.

Dalam kesepakatan bersama antara Komisi VII dan PLN yang disaksikan oleh Gubernur Sumatera Utara pada 3 Maret 2014, tertulis daerah Sumbagut memerlukan pasokan listrik tambahan 30% dari daya saat ini.

PLN menyatakan akan segera menyelesaikan beberapa pembangkit listrik yang ditargetkan selsesai tahun lalu.

Pembangkit yang direncankan akan segera diselesaikan adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Nagan Raya berkapasitas 95 MW yang ditargetkan beroperasi pada akhir Juni 2014.

Selain itu, PLTU Pangkalan Susu berkapasitas 2x200 MW dijadwalkan beroperasi pada akhir tahun 2014. Namun, PLN meminta transmisi 275 kilo Volt (kV) dari sistem kelistrikan Sumatera Selatan dan Tengah.

"Antisipasi yang lain untuk tambahan daya listrik ini adalah PLN meminta listrik dari PT Indonesia Asahan Alumunium [Inalum] meningkat dari 90 MW menjadi 135 MW," imbuh Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini