Bisnis.com, JAKARTA— Kendati menghadapi regulasi yang cukup ketat, industri multifinance mencatat pertumbuhan pembiayaan Januari 2014 sebesar 0,82% (year-to-date), lebih baik dari periode Januari 2013 yang tercatat 0,25%.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), total penyaluran pembiayaan multifinance pada Januari 2014 mencapai Rp350,89 triliun dibandingkan dengan Rp348,02 triliun pada Desember 2013.
Nilai penyaluran tersebut lebih tinggi daripada total pembiayaan pada Januari 2013 sebesar Rp302,81 triliun atau hanya tumbuh 0,25% dibandingkan dari Rp302,05 triliun pada Desember 2012.
Berdasarkan data bank sentral, pembiayaan konsumen dan pembiayaan sewa guna usaha (SGU) pada Januari 2014 menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya.
Pembiayaan SGU mencapai Rp118,49 triliun pada Januari 2014 atau tumbuh 0,96% dibandingkan dengan Rp117,36 triliun pada Desember 2013.
Sementara, pada Januari 2013, pembiayaan SGU mencapai Rp104,2 triliun atau turun 0,83% dibandingkan dari Rp105,08 triliun pada Desember 2012.
Penurunan pembiayaan SGU yang terjadi pada awal 2013 itu disebabkan lesunya harga komoditas seperti batu bara dan karet akibat menurunnya permintaan ekspor dari China maupun India.
Sementara itu, pembiayaan konsumen pada Januari 2014 sebesar Rp224,87 triliun, tumbuh 0,85% dibandingkan dengan Rp222,96 triliun pada Desember 2013.
Pertumbuhan pembiayaan itu hanya tumbuh tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada Januari 2013, pembiayaan konsumen mencapai Rp193,45 triliun, naik 0,84% dibandingkan dengan Rp191,82 triliun pada Desember 2012.
Sepanjang tahun lalu, total outstanding penyaluran pembiayaan oleh industri multifinance mencapai Rp348,02 triliun, lebih tinggi Rp45,97 triliun dari Desember 2012 yang tercatat Rp302,05 triliun.
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan setahun sebelumnya (periode 2011-2012), tahun laluindustri multifinance relatif melam bat yang dipengaruhi turunnya sektor pembiayaan sewa guna usaha (SGU) dan pembiayaan konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel