REFERENDUM KRIMEA: Obama, Tak Akan Pernah Akui Krimea

Bisnis.com,17 Mar 2014, 10:53 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Presiden AS Barack Obama referendum Krimea melanggar konstitusi Ukraina/Reuters

Bisnis.com, WASHINGTON - Presiden Barack Obama memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Amerika Serikat dan sekutunya tidak akan pernah mengakui hasil referendum Krimea hari Minggu (16/3/2014) waktu setempat.

Dalam pembicaraan telepon, Obama berkata kepada Putin bahwa 95 persen suara mendukung berpisahnya Semenanjung Krimea dari Ukraina untuk bergabung dengan Rusia adalah melanggar konstitusi Ukraina.

"Presiden Obama menekankan bahwa referendum Krimea yang melanggar konstitusi Ukraina dan dilakukan di bawah tekanan intervensi militer Rusia tidak akan pernah diakui Amerika Serikat dan komunitas internasional," umum Gedung Putih seperti dikutip AFP.

Referendum ini akan menandai perubahan peta Eropa paling radikal sejak deklarasi kemerdekaan Kosovo dari Serbia pada 2008.

Obama memperingatkan, "langkah Rusia merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina dan bahwa lewat koordinasi dengan mitra-mitra Eropa kami, kami siap menerapkan ongkos tambahan kepada Rusia atas aksinya itu."

Kremlin menyatakan pembicaraan telepon itu atas prakarsa AS saat hubungan dengan Rusia dan AS jatuh ke titik terendah sejak Perang Dingin.

Putin menjawab Obama bahwa referendum itu sepenuhnya sah, "sejalan dengan norma-norma hukum internasional dan Piagam PBB." (Antara/AFP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini