Bisnis.com, BANDUNG – PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk berhasil masuk kategori bank buku II pada awal 2014 dengan meningkatkan modal inti menjadi lebih dari Rp1 triliun dan aset lebih dari Rp9,99 triliun.
Direktur Bisnis Bank BNP Budi Halim menuturkan bahwa Bank BNP tergolong bank kategori buku II dicapai pada penutupan buku akhir Januari 2014.
“Keberhasilan Bank BNP masuk ke dalam bank buku II ini tak lepas dari pencapaian permodalan khususnya modal Inti Bank BNP yang pada akhir tahun 2013 sudah tercatat Rp995,6 miliar,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (17/3/2014).
Budi menuturkan peningkatan nilai aset ini ditopang oleh keberhasilan Bank BNP dalam meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) yang pada 31 Desember 2013 mencapai Rp8,3 Triliun atau meningkat 20,7% dibandingkan periode yang sama pada 2012 senilai Rp6,9 Triliun.
Sementara itu, Giro pada Bank Indonesia per 31 Desember 2013 bertambah 50,8% dibandingkan tahun sebelumnya atau menjadi Rp1,1 triliun sehingga kondisi ini menjadikan kecukupan likuiditas Bank BNP cukup baik tersedia.
“Kami menargetkan pertumbuhan aset 2014 kurang lebih 12% atau menjadi Rp11,2 triliun mengingat perekonomian masih dalam tahap recovery. Target ini terbilang sangat hati-hati, serta diharapkan modal inti terus meningkat secara organik menjadi lebih dari Rp1,1 triliun,” ujarnya.
Dari segi funding, Bank BNP terus menggenjot perolehan dana pihak ketiga (DPK) yang tahun ini ditargetkan tumbuh hampir sama dengan pertumbuhan pinjamanya yaitu sekitar 12% atau tumbuh menjadi Rp9,1 triliun dari semula Rp8,4 triliun pada Desember 2013.
Corporate Planning and Secretary Division Head Bank BNP Mario Yahya menyatakan terus berupaya menggenjot pendapatan nonbunga (fee base income), di antaranya dengan mengembangkan jasa layanan dan pengembangan transaksi pembayaran melalui ATM (billing payment), remittance, elektronik channel development, ATM network, serta sms banking dan mobile Banking.
“Saat ini BNP sedang mengembangkan layanan transaksi internet Banking,” katanya. Adapun jasa-jasa pembayaran yang diaplikasikan melalui sarana ATM dan PPE (perangkat perbankan elektronik) ini akan melayani berbagai pembayaran dan tagihan, seperti telepon, listrik, saldo pulsa, dan lainnya,” ucapnya.
Selain upaya untuk mengembangkan fitur-fitur perbankan yang ada, Bank BNP juga tengah berencana untuk melakukan aksi korporasi lainnya, dimana saat ini masih dalam tahap persiapan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel