Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. menandatangani nota kesepahaman dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait pelayanan perbankan dan jasa keuangan bagi anggota NU.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama BRI Sofyan Basir dan Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj di Kantor Pusat PBNU di Jakarta, Rabu (19/3/2014).
Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali mengatakan layanan ini cukup strategis, karena NU memiliki sumber daya 24.000 lebih pesantren termasuk yang terintegrasi dengan madrasah.
"Untuk pengembangan usaha dan perekonomian, NU melalui lembaga perekonomian saat ini membina 457 BMT, 1.460 koperasi dan 90.000 lebih UMKM," katanya.
Dia menyebutkan basis kaum nahdliyin mencapai 80 juta. Sebagian besar berada di perekonomian pedesaan, pesisir dan lokasi semi urban. Mereka menjadi bagian dari penyokong ekonomi nasional melalui sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
Ali mengatakan potensi bisnis yang akan digarap BRI sangat terbuka. Pasalnya NU telah melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat di antaranya buruh tani yang menggarap tanah Perhutani seluas 16.800 Ha di kawasan Pati, Blora dan Grobogan.
NU juga telah memberdayakan petani padi organik bekerja sama dengan Asosiasi Petani Nusantara (Astanu) yang melibatkan sebanyak 1.700 buruh tani dan lahan seluas 500 hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel