Bisnis.com, JAKARTA--PT ICRA Indonesia memprediksikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) bakal mencapai 2,5% pada tahun ini, seiring dengan melambatnya perekonomian dan melemahnya daya beli masyarakat.
Assistant Vice President (AVP) Analyst ICRA Indonesia Kreshna D. Armand mengungkapkan peningkatan NPL tahun ini masih berada di dalam batasan yang wajar. Apalagi dengan meningkatnya harga barang-barang menyebabkan daya beli masyarakat cenderung melemah.
"Peningkatan NPL di kisaran 2,5% masih menunjukkan angka yang baik," ungkapnya.
Menurutnya, dominan masyakat Indonesia di posisi kelas menengah dan daya beli cenderung melemah, sehingga sektor yang harus diwaspadai tahun ini adalah sektor konsumsi.
Apalagi dengan suku bunga kredit yang diprediksi bakal mengalami kenaikan sejalan dengan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Hingga akhir Desember 2013, tercatat total kredit yang disalurkan industri perbankan mencapai Rp3.319 triliun, tumbuh 21,7% dari sebelumnya Rp2.725 triliun (year on year).
Sementara itu, penghimpunan DPK mencapai Rp3.663 triliun, tumbuh 13,5%, dari tahun sebelumnya Rp3.225 triliun. Komposisi DPK yakni giro Rp569,92 triliun, tabungan Rp1.123 triliun dan deposito Rp1.331 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel