Dengan Rp 77 Juta, Anda Sudah Bisa Olah Kakao Jadi Cokelat Lho!

Bisnis.com,24 Mar 2014, 19:39 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Alat pengolah cokelat

Bisnis.com, JAKARTA -- Potensi pasar produk cokelat tak hanya digarap oleh industri besar dan menengah, tetapi juga industri rumah tangga.

Dengan sedikit penambahan teknologi pangan tepat guna, para pelaku usaha yang bergerak di skala rumah tangga bisa mengoptimalkan kapasitas produksi cokelat mereka.

Hal ini ternyata menjadi bahasan para peneliti di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Setelah melakukan penelitian selama satu tahun, mereka merilis mesin yang disebut alat pengolah cokelat skala rumah tangga pada 2014.

Kaswanto Penanggung Jawab Alat dan Mesin Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia mengatakan sebelum ini lembaganya telah membuat mesin pengolah cokelat untuk usaha kecil dan menengah (UKM).

Dia menambahkan alat skala UKM sudah dibuat dari 2004. Harganya Rp 600 juta per set. Alat ini ditujukan untuk kelompok tani karena kapasitasnya cukup besar yaitu 500 - 600 kilogram per hari.

Namun demikian, banyak pelaku usaha skala rumah tangga meminta alat serupa.

“Beberapa tahun terakhir banyak konsumen meminta mesin berukuran lebih kecil,” kata Kaswanto.

“Satu set alat pengolah cokelat skala rumah tangga terdiri dari tiga mesin, yaitu deseller (pemisah antara nibs dan kulit), pasta kasar (mengolah nibs menjadi bentuk pasta yang lebih lembut), dan ball mill (menghaluskan pasta cokelat dan mencampurkan dengan beberapa komponen lain, misalnya gula, vanilla, mentega, susu, dll).

Tiga mesin tersebut bisa menampung maksimal 5 kilogram untuk satu produksi.

Selain ukuran kecil, menurut Kaswanto mesin ini juga sangat efisien.

“Jika digabungkan, ketiga mesin ini hanya membutuhkan daya 750 watt,” katanya.

Para peneliti tetap menerapkan standar tinggi dalam pembuatan mesin mini tersebut.

Kaswanto mengaku badan mesin dibuat dari material stainless steel 304 yang sesuai untuk standar industri makanan.

Satu set alat pengolah cokelat skala rumah tangga dibanderol Rp77 juta.

Harga tersebut termasuk mesin, garansi 1 tahun, dan pengiriman teknisi untuk menjelaskan cara penggunaan alat.

Kaswanto mengaku karena alat ini baru saja dirilis, pihak Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia ingin mempromosikan mesin ini melalui pameran-pameran bertema agribisnis dan teknologi pangan.

“Dengan alat ini, kami berharap para petani dan pelaku usaha skala rumah tangga bisa menghasilkan nilai tambah dari komoditas biji cokelat,” ujar Kaswanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini