Industri Perbankan Diminta Waspadai NPL

Bisnis.com,24 Mar 2014, 12:52 WIB
Penulis: Farodlilah Muqoddam

Bisnis.com, JAKARTA – Industri perbankan diminta mewaspadai risiko krisis keuangan yang bersumber dari rasio kredit macet (non performing loan/NPL) dan tekanan likuiditas.

Salamuddin Daeng, peneliti Indonesia for Global Justice, mengatakan potensi risiko kredit macet saat ini mulai patut diwaspadai, terutama untuk sejumlah bank yang memiliki rasio NLP jauh melebihi rata-rata industri.

“Saya lihat BTN [PT Bank Tabungan Negara Tbk] patut diwaspadai karena NPL nya sudah sangat tinggi,” katanya, Senin (23/3/2014).

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, rasio NPL nett BTN tercatat sebesar 3.04%, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata NPL industri perbankan.

Menurut data statistik perbankan Indonesia (SPI) yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio NPL bank umum pada akhir 2013 adalah 0,012%. Sedangkan rasio NPL bank-bank milik pemerintah pada periode yang sama tercatat sebesar 0,02%. Adapun, rasio NPL bank pembangunan daerah pada 2013 adalah sebesar 0,03%.

Rasio NPL tertinggi dicatatkan oleh bank perkreditan rakyat (BPR), yang pada akhir 2013 telah mencapai 4,41%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini