Bisnis.com, TOKYO—Harga tembaga melemah di tengah spekulasi perlambatan ekonomi China yang menggerus proyeksi permintaan tembaga. Pasalnya negara tersebut tercatat sebagai konsumen terbesar di dunia.
Data manufaktur China yang melambat dalam lima bulan terakhir semakin meyakinkan pasar tentang penurunan ekonomi China. Data manufaktur China selama Maret tercatat turun menjadi 48,5.
Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank A/S Ole Hansen mengatakan pada Bloomberg, angka PMI yang lebih rendah dibandingkan proyeksi analis meningkatkan prediksi pasar bahwa pemerintah China harus mengguyur stimulus lebih deras. “Ekonomi melambat, harga logam akan sangat tertantang,” katanya.
Tembaga untuk pengiriman dalam tiga bulan tercatat melemah 0,1% menjadi US$6.437 per ton di London Metal Exchange pada perdagangan Senin (24/3/2014). Adapun kontrak tembaga untuk pengiriman Mei di Commodity Exchange turun 0,1% menjadi US$2,94 per pound.
Sepanjang tahun ini harga tembaga di LME tergerus 12% dan menjadi yang terburuk di antara enam logam yang ditransaksikan di bursa tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel