Pertamina Sulut Tambah Penyaluran BBM Industri

Bisnis.com,25 Mar 2014, 18:06 WIB
Penulis: Thomas Mola

Bisnis.com, MANADO--PT Pertamina Cabang Sulut menargetkan tahun ini dapat meningkatkan penyaluran BBM industri sebesar 13% dari pencapaian tahun lalu sebesar 360.000 kiloliter (kl).

Target itu sejalan dengan pertumbuhan industri di Sulut khususnya di wilayah Bitung.

Sales Reprisentative Industri Pertamina Suluttenggo Difa Fajruddin Said mengatakan PT Pertamina selalu mengalokasikan BBM sesuai dengan permintaan pasar.

Permintaaan paling tinggi berasal dari beberapa pembangkit listrik tenaga disel (PLTD) yang ada di Sulut.

“Tahun ini kami targetkan bisa bertumbuh 13% dari capaian tahun sebelumnya. Solar masih menduduki penyaluran paling banyak sekitar 90%. Sejauh ini permintaan paling tinggi masih dari PLTD,” ujarnya, Selasa (25/3/2014).

Fajruddin mengatakan PLTD rata-rata per hari mengkomsumsi sekitar 2.000 kl, disusul perusahaan tambang, perhotelan, dan pusat-pusat perbelanjaan di Sulut.

Seperti diketahui perhotelan dan pusat-pusat perbelanjaan Sulut tidak bisa hanya mengandalkan listrik PLN yang sejauh ini masih sering padam.

Dia mengtakan pada awal tahun ini, permintaan BBM industri masih bergerak fluktuatif dan cendrung menurun.

Faktor cuaca ikut mempengaruhi konsumsi minyak khususnya dari perusahaan kapal yang tidak bisa melaut karena cuaca buruk. Seiring dengan cuaca yang membaik, permintaan BBM juga akan kembali meningkat.

Fajruddin mengatakan selain PT Pertamina, BBM industri juga dipasok oleh distributor lainnya yakni AKR Grup.

Dia mengklaim share market antara dua distributor ini pada kisaran 50:50 karena AKR memasok kepada perusahaan tambang, sementara Pertamina bermain di pasar yang lain tetapi dalam jumlah banyak mencapai puluhan perusahaan.

“Permintaan paling banyak dari Bitung, kemudian Manado, Amurang, Kotamobagu, dan Bolaang Mongondow,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini