Polisi Siap Bantu Identifikasi WNI Korban Malaysia Airlines

Bisnis.com,26 Mar 2014, 17:12 WIB
Penulis: Nadya Kurnia
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Boy Rafli Amar

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan polisi siap membantu mengidentifikasi WNI korban pesawat Malaysia Airlines MH370 yang telah dinyatakan telah terjatuh di Samudera Hindia.

Sebelumnya, Disaster Victim Identification telah mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban untuk melengkapi data postmortem guna mengidentifikasi jenazah. Tim DVI juga telah bekerja sama dengan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System untuk mendapatkan sidik jadi korban dari E-Ktp.

"Data-datanya jadi rahasia medik yang jika diperlukan bisa dimanfaaatkan dalam operasi save and rescue berkaitan dengan pencarian korban," jelas Boy saat ditemui di Mabes Polri, Rabu (26/03/2014)

Boy juga mengatakan, hingga saat ini upaya pencarian jenazah korban masih dilakukan dan belum ada permintaan resmi dari Malaysia untuk memberikan data antemortem guna mengidentifikasi korban apabila sudah berhasil ditemukan.

"Belum ada permintaan dari Malaysia, kita simpan sambil menunggu proses pencarian dan siap dimanfaatkan jika korban berhasil ditemukan. Kita berharap korban berhasil ditemukan," tambahnya.

Setelah lebih dari dua minggu lokasi jatuhnya MH370 simpang siur diberitakan, pada Senin (24/03/3014), Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan pernyataan resmi perihal menghilangnya MH730 melalui konferensi pers.

Dia menyatakan, berdasarkan analisis Inmarsat dan AAIB, mereka telah menyimpulkan bahwa MH370 telah terbang  ke koridor selatan dengan lokasi terakhir di Samudera Hindia. Wilayah ini merupakan wilayah terpencil. Najib mengatakan lokasi ini jauh dari tempat pendaratan.

Pesawat Malaysia Airlines MH 370 telah dinyatakan hilang kontak sejak 8 Maret 2014. Pesawat yang membawa 227 penumpang dan 12 awak itu diduga hilang di sekitar wilayah udara Vietnam pada pukul 02.40.

Pesawat tersebut bertolak dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China, pada pukul 00.41 dan hilang dari radar satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini