Jelang MEA 2015, Baru Tenaga Kerja Pariwisata Siap Bersaing

Bisnis.com,26 Mar 2014, 17:55 WIB
Penulis: Ringkang Gumiwang
Putri pariwisata siap memperkenalkan budaya RI/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Dari 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengaku baru tenaga kerja dari sektor pariwisata saja yang sudah siap berkompetisi.

“Bukan cuma pariwisata, yang sudah siap menghadapi MEA. Yang sudah diakui sudah beberapa sektor, tapi yang paling siap yah pariwisata,” ujar Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan UMKM Bappenas Rahma Iriyanti, Rabu (26/3/2014).

Menurutnya, kesiapan sektor pariwisata disebabkan dukungan dari asosiasi, seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Menurutnya, asosiasi telah membantu pemerintah memetakan standar kompetensi.

Dia menghimbau asosiasi dari sektor usaha lainnya, dapat juga mendukung memetakan standar kompetensi. Alhasil, sektor selain jasa pariwisata, dapat berkompetisi dengan negara tetangga saat menghadapi MEA 2015 mendatang.

“Asosiasi kan paling tahu persis kompetensi apa yang dibutuhkan. Asosiasi juga bisa bantu memetakan standar kompetensi. Apalagi, kita kan punya banyak sekali asosiasi. Misalnya, itu asosiasi otomotif,” tuturnya.

Dia mengaku pemerintah mengalami kesulitan untuk meningkatkan kompetensi dari sektor usaha yang bakal diintegrasikan ke dalam MEA. Hal itu dikarenakan standarisasi kompetensi yang belum sesuai dengan mutual recognition agreement (MRA).

Oleh karena itu, lembaga pelatihan perlu didorong agar tenaga terampil bisa berkompetisi. Rahma mengaku dari 12 sektor prioritas tersebut, beberapa diantaranya telah memiliki MRA.

Kendati demikian, dia tetap mengklaim sektor pariwisata Indonesia cukup unggul.Dalam cetak biru MEA, ada 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan. Sektor tersebut terdiri dari tujuh sektor barang yakni industri agro, elektronik, otomotif, perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini