INFLASI MARET 2014: Di bawah Ekspektasi, Turun ke 0,08%

Bisnis.com,01 Apr 2014, 11:13 WIB
Penulis: Ringkang Gumiwang
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Maret 2014 sebesar 0,08%, dengan laju inflasi tahunan atau year on year (yoy) sebesar 7,32%.

Inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Februari yang berada pada level 0,26%, atau jauh lebih rendah dari inflasi Maret 2013 sebesar 0,63%. Inflasi komponen inti Maret 2014 tercatat 0,21%, sementara inflasi inti tahun ke tahun 4,61%

"Dari sisi kelompok komponen, komponen umum tercatat inflasi 0,08%, komponen inti inflasi 0,21%, harga diatur pemerintah inflasi 0,31%, komponen bergejolak justru deflasi 0,55%," ujar Kepala BPS Suryamin di kantornya, Selasa (1/4/2014).

Berdasarkan catatan Bisnis, Bank Indonesia  sebelumnya memperkirakan inflasi Maret akan berada di level 0,1%, lebih rendah dari historis tahunan yang mencapai 0,24%.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengungkapkan ada dua faktor penyebab rendahnya Maret, a.l. pertama, akibat penurunan harga komoditas pangan.

“Dan kedua, yaitu apresiasi nilai tukar yang menyebabkan inflasi inti cenderung terjaga. Dengan demikian, dalam tahun ini, inflasi tetap terjaga dalam koridor 4,5 plus-minus 1%,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan II Bambang P.S. Brodjonegoro juga memperkirakan inflasi bulan ini akan lebih rendah dari Februari yang mencapai 0,26%. Rendahnya inflasi Maret, lanjutnya, karena faktor seasonal memasuki musim panen.

Pergerakan Inflasi Bulanan

-------------------------------------------

Bulan                           Laju inflasi

-------------------------------------------

Maret 2014                    0,08%                                 

Februari 2014              0,26%

Januari 2014                1,07%

Desember 2013           0,55%

November 2013            0,12%

Oktober 2013               0,09%

-------------------------------------------

Sumber: BPS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini