Kemenperin Klaim LCGC Memperkuat Industri Otomotif Nasional

Bisnis.com,11 Apr 2014, 18:22 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Daihatsu Ayla, salah satu mobil LCGC. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menolak anggapan program LCGC sekedar berpihak kepada pebisnis. Pasalnya, 0% pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan ini justru menguntungkan konsumen karena harga jua menjadi lebih murah.

"Kalau produsen, mereka tetap bayar penuh pajaknya [seperti pajak pertambahan nilai]. Program ini sebetulnya untuk mendorong pertumbuhan industri otomotif," kata Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, di Jakarta, Jumat (11/4/2014).

Ke depan, melalui program LCGC diharapkan industri otomotif nasional bisa lebih kuat sebagai basis produksi kendaraan. Pasalnya, dalam kegiatan manufaktur diwajibkan sedikitnya 80% konten berasal dari dalam negeri.

"Setelah pembeli dapat 0% PPnBM, kami wajibkan produsen membuat pabrik perakitan mesin dan komponen di sini.  Sekarang saja LCGC pabrikan Astra Daihatsu Motor sudah mencapai 85% konten lokal," ujar Hidayat.

Keterlibatan Toyota, Daihatsu, Suzuki, Honda, serta Datsun membawa investasi baru totalnya senilai US$6,5 miliar sekaligus melahirkan ratusan perusahaan komponen baru. Pada akhirnya, diharapkan seluruh teknologi pembuatan kendaraan bisa dikuasai Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini