Bisnis.com, JAKARTA- Kontrak emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange diperdagangkan melemah tipis pada Jumat waktu New York atau (Sabtu pagi WIB (12/4/014), menyusul terjadinya penguatan dolar Amerika Serikat.
Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama dunia di tengah aksi jual di pasar saham, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni merosot US$1,5 atau 0,11% menjadi ditutup di US$1.319/troy ounce, seperti dikutip Antara, Sabtu (12/4/2014).
Namun demikian, harga emas mencetak keuntungan sekitar 1,2% selama sepekan atau hingga Jumat.
Data ekonomi positif yang dirilis pada Jumat juga memperlemah emas. Ukuran sentimen konsumen keseluruhan dari University of Michigan dan Thomson Reuters naik ke 82,6 pada April, menjadi level tertinggi sejak Juli .
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa indeks harga produsen AS naik dalam penyesuaian musiman 0,5%, setelah turun tipis pada Februari, kenaikan terbesar sejak Juni lalu.
Emas telah bergerak tajam sepanjang tahun ini. Emas telah meningkat sebesar hampir US$200/troy ounce dari Januari sampai pertengahan Maret, sebelum menyerahkan setengah dari pertumbuhannya dalam dua minggu terakhir.
Dengan latar belakang imbal hasil obligasi yang lebih tinggi, dolar yang lebih kuat dan inflasi rendah, prospek emas secara fundamental tetap negatif. Tetapi beberapa analis pasar berpikir emas sudah mendekati dengan undervalued (di bawah nilainya).
Perak untuk pengiriman Mei turun 14,5 sen atau 0,72% menjadi ditutup pada US$19,95/troy ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$2,5 atau 0,17% menjadi berakhir pada US$1.462,6/troy ounce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel