PIALA DUNIA: Bukan 'Ladang Emas' bagi Televisi Berbayar

Bisnis.com,13 Apr 2014, 14:40 WIB
Penulis: News Editor
Logo Piala Dunia 2014/Reuters

Bisnis.com, PEKANBARU--Pelaku bisnis layanan TV berbayar, PT MNC Sky Vision, tidak tertarik memanfaatkan momentum Piala Dunia sebagai "ladang emas" karena perhelatan sepakbola terbesar di dunia itu dinilai tidak menguntungkan di Indonesia.

"Kita belajar dari pengalaman Piala Eropa sebelumnya saat itu kita mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan hak siar, tetapi dari segi bisnis tidak menguntungkan karena sedikit peminatnya," kata Manager Marketing Product & PR MNC Sky Vision, Ramadhani di Pekanbaru, Sabtu (12/4/2014).

Ia menyebutkan  MNC Sky Vision dipastikan tidak akan menyiarkan pertandingan Piala Dunia pada Juni tahun ini. Menurutnya, bisnis tv berlangganan sulit untuk bersaing karena stasiun televisi nasional yang juga menyiarkan "event" empat tahunan itu secara gratis.

"Karena itu, kita juga tidak akan mendapatkan siaran secara eksklusif," ujarnya.

Meski begitu, Ramadhani  mengatakan pihaknya tetap memberikan layanan terbaik pada pelanggan dengan menggratiskan pemasangan antena channel UHF agar pelanggan bisa menonton siaran piala dunia.

"Tinggal hubungi pihak kami untuk pemasangan antena gratis," katanya.

IMNCK Sky Vision mengandalkan produk Indovision, Top TV dan Okevision, dengan fokus pada layanan program siaran berlangganan yang mengedukasi untuk anak-anak. Salah satu target layanan tersebut adalah membangun citra siaran televisi yang aman untuk keluarga.

"Sebab, hasil riset menyatakan remote control paling banyak dipegang oleh anak dan ibu. Sedangkan, bagi bapak yang ingin menonton pertandingan bola biasanya akan mengalah," papar Ramadhani. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini