Bisnis.com, JAKARTA - Commonwealth Bank Indonesia berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp206 miliar pada akhir 2013, tumbuh 127% dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp91 miliar.
Adapun pendorong laba, anak perusahaan Commonwealth Bank Australia (CBA) Group itu ditopang oleh penyaluran fungsi intermediasi yang tumbuh hingga 35,2% menjadi Rp13,5 triliun pada Desember 2013.
Presiden Direktur Commonwealth Bank Indonesia Tony Costa mengungkapkan tahun lalu kondisi begitu menantang, apalagi ditambah dengan tekanan di pasar global yang menjadi likuiditas semakin mengetat.
“Seluruh segmen pasar utama kami menunjukkan hasil yang positif,” tulisnya dalam keterangan resmi, Minggu (13/4/2014).
Sementara itu, kredit komersial perseroan mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 81,1%, sedangkan portofolio kredit usaha kecil menengah (UKM) tumbuh sebesar 34,1% dan kredit konsumen meningkat hingga 19,8%.
Tony mengungkapkan perseroan akan makin meningkatkan komitmen dalam penyaluran kredit ke sektor kredit produktif agar semakin memberikan kontribusi bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Ian Whitehead, Direktur Retail & Business Banking menuturkan kredit produktif saat ini mencapai 70,5% dari total portofolio penyaluran kredit.
Namun, ada beberapa faktor yang turut mendukung pertumbuhan ini termasuk pertumbuhan nasabah sebesar 20% per tahun, komitmen investasi dalam platform teknologi untuk terus meningkatkan efisiensi operasional dan standar layanan, serta meningkatnya investasi untuk pelatihan staff sebesar 39%.
Di sisi lain, untuk menjaga kualitas kredit, perseroan juga akan meningkatkan pengelolaan risiko. Adapun rasio kredit bermasalah perseroan (non performing loan/NPL) tercatat 0,72%. (Farodlilah Muqoddam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel