Peran Oksitoksin Pada Induksi Persalinan

Bisnis.com,16 Apr 2014, 20:05 WIB
Penulis: Rahmayulis Saleh
Bisnis.com,JAKARTA- Setiap pasangan rumah tangga tentunya ingin memiliki buah hati. Tiap ibu hamil pasti mengharapkan persalinannya berjalan lancar dan normal.
 
Tapi dalam beberapa kasus proses persalinan normal harus dibantu oleh tindakan induksi. "Salah satunya dengan pemberian oksitoksin sintetis ke dalam tubuh," kata Ardiansjah Dara Sjahruddin, dokter obstetri dan ginekologi Siloam Hospital Semanggi, di Jakarta, Rabu (16/4/2014).
 
Dalam seminar kesehatan SOHO #BetterU: Hari Kartini, bertema Peran oksitoksin pada induksi persalinan, yang diadakan Ethica Industri Farmasi, dokter Ardiansjah menuturkan oksitoksin adalah hormon yang secara normal diproduksi dari tubuh wanita di otak kecil.
 
"Ketika persalinan terjadi, rahim wanita berkontraksi secara alami, karena oksitoksin secara normal keluar," ujarnya.
 
Namun, lanjutnya, bila kontraksi tak kunjung muncul atau kurang adekuat, dokter harus melakukan tindakan memperkuat derajat kontraksi rahim. Salah satu caranya dengan memberikan oksitoksin sintetis untuk memicu kontraksi. Proses itulah dinamakan induksi.
 
Dalam melakukan induksi, katanya, ada waktu yang harud diperhatikan. Contohnya, bila wanita sudah hampir melewati masa cukup bulan (atern) sekitar 41-42 minggu, tapi tidak ada tanda-tanda kontraksi, maka harus segera dilakukan tindakan induksi.
 
"Cara itu dilakukan sebagai upaya medis untuk mempermudah lahirnya bayi dari rahim secara normal (per vagiman)," tambahnya.
 
Dia menjelaskan induksi merupakan proses persalinan yang membutuhkan observasi, dan pengawasan yang sangat tinggi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko yang muncul dari tindakan induksi itu sendiri.
 
"Dalam tingkatannya, rasio keberhasilan induksi persalinan dengan pemberian oksitoksi berkisar 63-93%," ungkap Ardiansjah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini