Pasar Sepeda Motor Belum Jenuh, ATPM Diminta Tambah Produksi

Bisnis.com,16 Apr 2014, 03:18 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Keinginan pemerintah agar agen tunggal pemegang merek sepeda motor menggenjot volume ekspor bukan karena pasar domestik mulai jenuh. 

Dibandingkan dengan negara Asean lain penjualan motor di Indonesia merupakan yang terbesar yakni mencapai 7,7 juta unit sepanjang tahun lalu, jumlah ini diyakini belum penat.

“Sebelum memproduksi di Indonesia pasti produsen mempelajari dulu kebutuhan pasar. Tak pernah ada cerita produksi melebihi permintaan dan kebutuhan motor kita masih jauh dari kata jenuh,” kata Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menjawab Bisnis, Selasa (15/4/2014). 

Asean Automotive Federation mencatat penjualan motor di Indonesia selama 2 bulan pertama tahun ini berkontribusi 73% setara 1,26 juta unit terhadap total pasar Asean. Berikutnya disusul Thailand dengan penjualan 275.765 unit, Filipina 125.948 unit, Malaysia 63.508 unit, dan Singapura 1.746 unit.  

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi menyatakan 5 tahun lalu diperkirakan ketika memasuki penjualan 7 juta unit per tahun sudah jenuh. Kenyataannya, dengan penjualan 7,7 juta unit selama 2013 saja diyakini masih akan tumbuh menjadi 8 juta unit tahun ini. 

“Lalu sempat dikoreksi mungkin ketika 9 juta unit sudah jenuh dan sekarang mungkin 12 juta unit per tahun baru jenus. Sekarang rasio motorisasi sepeda motor Indonesia 1 : 4, Malaysia 1 : 2, dan Taiwan 1 : 1,” tuturnya secara terpisah.
  
Perlu diketahui, Kementerian Perdagangan mencatat nilai ekspor sepeda motor dan komponennya sepanjang tahun lalu mencapai US$564,42 juta. Jumlah ini berasal dari ekspor motor US$126,44 juta dan komponen US$437,98 juta.  

Untuk periode 2009-2013, nilai ekspor kuda besi dan komponennya tumbuh positif 37,44% per tahun. Beberapa negara tujuan ekspor yaitu Singapura (30,22%), Filipina (15,50%), Thailand (11,53%), Malaysia (10,24%), Vietnam (8,10%), dan Jepang (5,83%). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor:
Terkini