Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Pundi Indonesia Tbk. membukukan kenaikan laba bersih sebesar 105,7% menjadi Rp96,3 miliar per 31 Desember 2013 dari sebelumnya Rp46,8 miliar.
Paulus Wiratama, Direktur Utama Bank Pundi, mengatakan kinerja perseroan tercatat pertumbuhan aset sebesar 17,5% dari Rp7,6 triliun pada akhir 2012 menjadi Rp9 triliun.
Menurutnya, pertumbuhan ini disebabkan oleh kenaikan saldo kredit bersih sebesar Rp1,19 triliun atau 22,29% dimana sekitar 95% dari portofolio kredit merupakan kredit mikro.
Sepanjang tahun lalu, kredit mikro tumbuh 24% menjadi Rp6,5 triliun dari Rp5,2 triliun pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit ditandai dengan membaiknya kualitas kredit dengan tingkat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net 3,3% pada akhir 2013 dari 4,8% pada akhir 2012.
“Kami terus memberikan berbagai program untuk meningkatkan portofolio kredit," katanya, Selasa (15/4/2014).
Sepanjang 2013, sambungnya, kredit yang disalurkan Bank Pundi sebagian besar kepada sektor perdagangan (55%), diikuti oleh sektor lainnya seperti pertanian, industri rumahan dan restoran.
Dia menambahkan, seluruh produk pinjaman Bank Pundi diperuntukan untuk modal kerja. Untuk membantu para usahawan mikro yang memiliki potensi dan kelayakan usaha, Bank Pundi juga menyediakan produk kredit tanpa jaminan hingga Rp50 juta.
Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat dari Rp6,7 triliun menjadi Rp7,6 triliun pada periode akhir Desember 2013.
Rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) tercatat meningkat menjadi 88,46% dari 83,68% pada periode akhir 2012.
Rasio marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) mencapai 13,04%, dan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 11,43%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel