Akuisisi Bank BUMN: IPW Minta Bank BTN Tidak Diganggu

Bisnis.com,16 Apr 2014, 19:58 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana

Bisnis.com, JAKARTA – Akuisisi PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk. oleh bank BUMN  lain dinilai tidak memiliki alasan yang mendesak.

Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), kembali menegaskan langkah akuisisi justru akan melemahkan posisi BTN sebagai market leader penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi rumah murah.

“Indonesia Property Watch melihat tidak ada urgensinya sesama bank BUMN saling mengakuisisi,” ungkap Ali dalam keterangan resmi, Rabu (16/4/2014).

Dia menjelaskan hingga saat ini BTN yang aktif dalam penyaluran pembiayaan perumahan murah memiliki posisi strategis sebab mempunyai pangsa pasar sangat besar.

Kondisi itu, jelas Ali, membuat BTN menjadi incaran berbagai pihak.

“Belum lagi bila Tapera [Tabungan Perumahan Rakyat] disahkan DPR, maka BTN sebagai kandidat utama dalam penyaluran dana tersebut,” ujarnya.

Menurut Ali, segmentasi bisnis yang berbeda antara bank BUMN lain dengan BTN dikhawatirkan menjadi kendala bagi industri perumahan nasional.

Langkah itu, sambungnya, membuktikan pemerintah tidak tanggap dan tidak paham mengenai kondisi pasar perumahan, khususnya rumah menengah bawah.

“Pantas saja bila kondisi pasar perumahan nasional kita akan menjadi carut marut,” jelas Ali.

Oleh karena itu, dia berharap pemerintah dapat mempertimbangkan proses akuisisi tersebut dengan mengetengahkan fungsi BTN saat ini dalam pengaruhnya terhadap kondisi pasar perumahan rakyat.

Dengan masih tingginya angka kebutuhan hunian sederhana, Ali menyatakan seharusnya pemerintah mendukung BTN dalam menyalurkan KPR.

“Jangan ganggu BTN,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini