Soal Logistik, Ini Tuntutan Asosiasi pada Pemerintah

Bisnis.com,16 Apr 2014, 09:43 WIB
Penulis: Kahfi
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA- Wakil Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto mengatakan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah mengurangi konsumsi impor.

Untuk itu, ujarnya, pemerintah pun harus sungguh-sungguh mewujudkan sistem logistik nasional yang berpihak kepada pengusaha lokal.

Menurutnya, pasokan yang cenderung berkurang dan ketimpangan pasokan antardaerah, mengakibatkan biaya logistik yang tinggi. Pemerintah, lanjutnya, wajib mencarikan solusi.

"Solusi berupa pemahaman yang menyeluruh tentang pelaksanaan cetak biru Sislognas (sistem logistik nasional). Artinya, pemerintah tidak hanya memfokuskan pada penguatan infrastruktur transportasi namun lupa membangun pusat-pusat industri," ujarnya, Selasa (15/4/2014) malam.

Dia mengatakan pemerintah agar melakukan pemetaan potensi komoditas di seluruh Indonesia. Setelah itu, pemerintah dapat mengidentifikasikan pasar dan jumlah produksi yang diinginkan, sehingga komoditas tersebut dapat menyokong keberadaan infrastruktur transportasi.

"Selama ini adanya pembangunan infrastruktur dan program transportasi, tetapi tidak ada yang memperhatikan pembangunan industri atau komoditas unggulan di daerah. Jadi meskipun ada konsep transportasi dan pelabuhan, komoditasnya kosong ya percuma," ujarnya.

Selain itu, dia mengusulkan agar pemerintah secepatnya memberlakukan kebijakan pintu barat-pintu timur bagi kegiatan ekspor-impor.

"Hal itu sudah ada sebenarnya di cetak biru Sislognas, tetapi belum ada kemajuan, artinya kalau ada pembatasan pintu ekspor-impor di Kuala Tanjung (Sumatra Utara) dan Bitung (Sulawesi Utara), kegiatan logistik akan merata juga."

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini