Bisnis.com, JAKARTA--PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) akan menerbitkan emisi obligasi senilai Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun pada akhir April 2014 yang akan digunakan untuk pembiayaan.
Willy Suwandi Dharma, Presiden Direktur Adira Finance, mengatakan perseroan masih memiliki target emisi obligasi dengan total Rp4 triliun yang belum diterbitkan. Surat utang itu merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan tahap II senilai total Rp8 triliun.
"Mungkin akan dilakukan bulan ini atau awal bulan depan sekitar Rp1,5 triliun, maksimum Rp2 triliun, tergantung kondisi pasar," katanya, Rabu (16/4/2014).
Anak usaha Bank Danamon ini akan menggunakan dana hasil emisi obligasi tersebut untuk pendanaan sektor pembiayaan. Sepanjang tahun ini, perseroan membutuhkan dana keseluruhan Rp22 triliun.
Emiten berkode ADMF ini telah menunjuk underwriter untuk emisi obligasi tahap pertama tersebut. Secara keseluruhan, obligasi tersebut ditargetkan akan diterbitkan pada tahun ini.
Emisi obligasi tahap pertama tahun ini, sambungnya, akan memiliki tenor 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun. Perseroan menawarkan 3 jenis tenor kepada investor agar dapat memiliki pilihan.
Selain melalui obligasi, Adira Finance juga telah mendapatkan kredit sindikasi sebesar US$200 juta. Kredit sindikasi tersebut diperoleh dari sejumlah perbankan di Asia.
Sementara itu, pada kuartal I/2014, perseroan membukukan pembiayaan sebesar Rp8 triliun. Jumlah penyaluran tersebut meningkat 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp6,9 triliun.
"Target kami tahun ini Rp38 triliun, kuartal I/2014 sekitar 22%-23% dari keseluruhan target atau sebesar Rp8 triliun," paparnya.
Pembiayaan outstanding hingga Maret 2014 tercatat sebesar Rp48,5 triliun. Sedangkan khusus untuk pembiayaan yang baru mencapai Rp8 triliun yang terdiri dari 56% kredit roda dua, dan 44% pada kredit roda empat.
Penerbitan surat utang menjadi alternatif sumber pendanaan bagi Adira Finance selain dari pinjaman perbankan. Willy mengatakan pendanaan perseroan dalam penyaluran pembiayaannya masih didominasi joint financing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel