Pasar AS Dominasi ekspor Bali

Bisnis.com,20 Apr 2014, 07:10 WIB
Penulis: News Editor
Setelah pasar AS, pasar yang paling banyak menyerap komoditas asal Bali adalah Jepang yang membeli senilai US$3,64 juta (9,04%), menyusul Singapura US$3,22 juta (8%) dan Australia US$2,21 juta (5,49%). /bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR - Berbagai jenis komoditas asal Bali yang menembus pasar ekspor paling besar diserap oleh pasaran Amerika Serikat senilai US$8,53 juta atau 21,18% dari total perolehan devisa mencapai US$40,30 juta selama Februari 2014.

"Namun total perolehan devisa tersebut menurun 6,73% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat US$43,21 juta," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Minggu (20/4/2014).

Ia mengatakan perolehan devisa tersebut jika dibandingkan dengan Januari 2014 yang mencapai US$45,92 juta tercatat menurun sebesar 12,24%.

Setelah pasar AS, pasar yang paling banyak menyerap komoditas asal Bali adalah Jepang yang membeli senilai US$3,64 juta (9,04%), menyusul Singapura US$3,22 juta (8%) dan Australia US$2,21 juta (5,49%).

Selain itu juga diserap pasar Prancis senilai US$2,05 juta (5,09%), Hong Kong US$1,86 juta (4,63%), Spanyol US$1,48 juta (3,69 %), Italia US$1,44 juta (3,59%), Belanda US$1,29 juta (3,21%) dan Jerman US$1,14 juta (2,84%).

Sisanya US$13,40 juta (33,25%) diserap oleh berbagai negara lainnya di belahan dunia, karena aneka jenis matadagangan dari Bali, khususnya hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga mampu bersaing di pasaran ekspor.

Ketut Teneng menambahkan lima jenis komoditas utama produk Bali yang menembus pasaran mancanegara terdiri atas produk pakaian jadi bukan rajutan sebesar 15,79%, menyusul produk ikan dan udang 15,44% serta produk dari kayu dan barang dari kayu 12,14%.

"Selain itu juga produk perhiasan (permata) 11,98% serta produk perabot dan penerangan rumah 8,68%," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini