RI Masih Berpeluang Rajai Pasar Kelapa Dunia

Bisnis.com,21 Apr 2014, 12:08 WIB
Penulis: Wike Dita Herlinda
Tanaman kelapa/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA-- Sekjen Dewan Kelapa Indonesia (Dekindo) Har Adi  Basri menjelaskan Indonesia masih punya banyak peluang pengembangan ekspor kelapa, terutama karena luas lahan kelapa RI lebih besar ketimbang negara eksportir kelapa lain.

Total luas areal perkebunan kelapa di Asia pada 2012 adalah 3,782 juta hektare. Indonesia mendominasi 31,2% di antaranya, diikuti Filipina dengan 25,8%, India 16%, Sri Lanka 3,7%, dan Thailand 3,1%.

Untuk mengembangkan ekspor produk kelapa, menurutnya, dapat dimulai dari peningkatan produktivitas dan mutu, serta nilai tambah dan pemilihan produk utama dan turunan yang berorientasi pada pasar.

“Jangan membuat barang yang tidak diinginkan pasar. Misalnya, kita buat VCO [virgin coconut oil], tapi kalau tidak ada demand percuma. Selain itu, industri hilir harus dikembangkan,” ujarnya, Senin (21/4/2014)

Upaya pengembangan ekspor kelapa lainnya mencakup pembangunan industri kelapa terpadu (cluster), memperkuat keterkaitan rantai nilai, dukungan pembiayaan, penguatan kelembagaan Dekindo, peningkatan kemampuan SDM, dan pengembangan wilayah dan lingkungan.

Menurut catatan Dekindo, rata-rata produksi buah kelapa Indonesia per tahun adalah 15,5 miliar butir, yang mana 15% penggunaannya dalam bentuk kelapa segar, 60% kopra dan minyak, 16% industri, dan 9% untuk kebutuhan lainnya.

Nilai penggunaan bahan baku kelapa di Indonesia adalah Rp5,162 triliun, sedangkan nilai tambah dari bahan baku kelapa mencapai Rp5,2 triliun. Adapun, nilai produksi produk kelapa nasional menembus Rp11,109 triliun.

 

 Penyebaran Produksi Komoditas  Kelapa Nasional

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Wilayah:                                 Sentra produksi:       Andil (%):      Luas areal (juta ha):

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumatra                                   10 provinsi                  33                    1,26    

Jawa                                        5 provinsi                    23                    0,87

Kalimantan                              4 provinsi                    7                      0,27

Bali dan Nusa Tenggara          3 provinsi                    8                      0,31

Sulawesi                                  6 provinsi                    20                    0,76

Maluku dan Papua                  4 provinsi                    9                      0,34

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber: APCC, 2014

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini