Bisnis.com, DENPASAR—Sejumlah produk 18 UMKM dari Indonesia menyita perhatian pengunjung pameran dagang LifeStyle Vietnam 2014 dan calon pembeli internasional dari 32 negara.
Jeff Kristianto, Program Manager Bali Export Development Organization (BEDO) mengatakan Paviliun Remarkable Indonesia yang menampilkan karya dan produk pilihan untuk kategori home decor serta home textile dibanjiri calon pembeli (buyer).
“Paviliun dirancang sangat menarik, terbuka, dan menampilkan ragam produk dengan tata letak dan pencahayaan prima menyajikan berbagai produk dari dekorasi rumah, kerajinan, furniture, tekstil dan cenderamata,” katanya dalam surat elektronik yang diterima Bisnis.com, Senin (21/4/2014).
Kata dia, ini adalah kali ketiga Indonesia mengikuti pameran dagang Vietnam dan kali ini diwakili 18 UMKM yang sebelumnya mengikuti Export Coaching Program yang difasilitasi BEDO dengan dukungan dari DGNET, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan CBI Belanda.
Tahun ini paviliun Indonesia menempati area seluas hampir 200 meter persegi dengan rancangan paviliun yang berbeda dari negara lain.
Budiman Telaumbanua dari Direktorat Pengembangan Promosi dan Citra, Kementerian Perdagangan RI mengatakan penampilan paviliun Indonesia dirancang dengan baik dan memberikan ekspos yang maksimal bagi produk dan hasil karya UMKM.
“Kemasan ini sangat menarik bagi calon pembeli dan kegiatan ini menambah pengalaman 18 UMKM dari sleuruh Indonesia,” katanya.
Vietnam Handicraftand Housewares Association(Vietcraft) dan BadanPromosi PerdaganganVietnam (Vietrade) menggelar LifeStyle Vietnam sejak 2009 dengan tujuan untuk menghadirkan produk-produk terbaik Asia dengan kategori dekorasi, denderamata, dan peralatan rumah tangga.
Pasar yang dibidik dari kegaitan ini adalah Eropa, Amerika, dan Asia. Kini LifeStyle Vietnam 2014, yang berlangsung dari 18-21 April2014 di Hochiminh City, Vietnam, adalah penyelenggaraan ke-5 diikuti lebih dari 800stand dari sekitar 400 peserta pameran baik dari Vietnam dan negara yang memperebutkan pembeli internaisonal dari 32 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel