Akuisisi BTN: Perbanas Dukung Bank Mandiri, Begini Alasannya

Bisnis.com,22 Apr 2014, 00:08 WIB
Penulis: Sukirno
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Selangkah lagi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., akan menguasai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., setelah pemerintah melalui Kementerian BUMN memberikan restu sebagai pemegang saham mayoritas.

Kedua emiten pelat merah itu akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 21 Mei 2014. Agenda yang akan dibahas dalam RUPSLB salah satunya adalah persetujuan pemegang saham terkait akuisisi tersebut.

Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menilai rencana pemerintah melepas saham di BTN kepada Bank Mandiri akan menguntungkan kedua pihak, terutama untuk BTN karena dapat memperkuat struktur modalnya.

Menurutnya, saat ini BTN memiliki kekuatan dalam hal penyaluran KPR. Sementara Bank Mandiri di sektor korporasi, sehingga Bank Mandiri bisa lebih memperluas cakupan bisnisnya. "Kedua bank itu bisa bersinergi dengan sangat bagus dan saling melengkapi satu dengan yang lain," katanya, Senin (21/4/2014).

Sigit menilai, aksi bisnis ini merupakan akuisisi dan bukanlah merger dan untuk itu karyawan BTN tidak perlu khawatir, sebab akuisisi ini justru akan lebih menguatkan BTN.

Sebagai bank dengan fokus KPR, sambungnya, BTN selama ini terkendala modal dan sumber pendanaan yang kian terbatas.

Hal tersebut tercermin dari tingginya tingkat rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) BTN yang mencapai 104,4% di atas ketentuan Bank Indonesia (BI).

Sepanjang periode 2013, total Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN sebesar Rp96,2 triliun dan mayoritas yaitu 54,9% merupakan dana mahal.

Menurut Sigit, hal itu bisa ditutupi oleh Bank Mandiri yang memiliki kekuatan modal dan sumber DPK yang besar. Hingga akhir 2013, Bank Mandiri memiliki modal sebesar Rp82,4 triliun, terbesar di antara Bank BUMN lainnya. Adapun dari total DPK, Bank Mandiri sebesar Rp556,3 triliun di 2013, sekitar Rp359,9 triliun merupakan dana murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini