Bisnis.com, JAKARTA - Industri perbankan berhasil membukukan laba bersih hingga Rp17,33 triliun pada Februari 2014, tumbuh 7,7% dari posisi Rp16,08 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total fungsi intermediasi yang disalurkan hingga Februari 2014 mencapai Rp3.267 triliun, tumbuh 20,19% dari posisi Rp2.718 triliun year on year.
Hingga Februari 2014, total dana pihak ketiga (DPK) industri perbankan mencapai Rp3.603 triliun, tumbuh 12,41% dari posisi Rp3.205 triliun.
Adapun komposisi DPK dalam rupiah yakni giro mencapai Rp550,02 triliun, tabungan Rp1.085 triliun dan deposito mencapai Rp1.360. Sedangkan komposisi DPK dalam valuta asing (valas) dalam produk giro senilai Rp269,98 triliun, tabungan Rp88 triliun dan deposito senilai Rp249,68 triliun.
Sedangkan rasio pembiayaan terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) meningkat dari posisi 84,35% menjadi 90,47% hingga Februari 2014. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mencapai 19,91%.
Namun, return on assets (ROA) industri perbankan mulai mencatatkan penurunan yang tipis dari posisi n 2,92% menjadi 2,79%. ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan.
Adapun margin bunga bersih (net interest margin/NIM) pada Februari 2014 mencapai 4,18%, menunjukkan peningkatan dari Januari 2014 yakni 4,17%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel