KRISIS UKRAINA: Militer Diperintah untuk Sikat Milisi Pro Rusia

Bisnis.com,23 Apr 2014, 07:57 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Demo warga Krimea/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Ukraina mendesak aparat keamanan negara itu kembali memberangus kelompok militan setelah kesepakatan dengan Rusia untuk meredakan ketegangan sulit dicapai menyusul kunjungan Wapres AS Joe Biden ke Kiev kemarin.

Akibat wilayah timur Ukraina dikuasai oleh kelompok “teroris” yang didukung Rusia maka kelompok separatis “berani membangkang” dan mengakibatkan dua mayat ditemukan hari ini,” ujar Presiden Oleksandr Turchynov dalam pernyataannya sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (23/4/2014).

Dua mayat yang ditemukan hari ini menunjukkan bekas penganiayaan, ujar Turchynov menambahkan.

Sementara itu, dalam satu pidatonya, Menlu Rusia Sergei Lavrov menyatakan Ukraina harus menarik kembali perintah untuk menggunakan kekuatan militer. Menurutnya, kekuatan militer tidak boleh digunakan  dalam menghadapi warga di wilayah tenggara dan kelompok milisi “ultra nasionalis” harus segera dilucuti.

Pasukan pro Rusia yang menguasai gedung pemerintah di sejumlah kota wilayah Timur Ukraina, menyatakan mereka tidak terikat dengan kesepakatan damai Jenewa. Sementara itu Ukraina menuduh Presiden Rusia  Vladimir Putin telah memicu ketegangan dan memamfaatkan situasi untuk menyiapkan alasan untuk menginvasi negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini