TARIF LISTRIK NAIK: Saham Perusahaan Hulu Tekstil Terancam Terjun Bebas

Bisnis.com,27 Apr 2014, 13:05 WIB
Penulis: Adi Ginanjar Maulana
Ketika harga bahan baku dari dalam negeri naik maka sektor hilir akan memilih bahan baku impor. /bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Adanya kenaikan listrik ini maka harga saham pada industri hulu yang sudah melantai di bursa akan terjun bebas sehingga berpotensi rugi besar.

"Walaupun hanya sekitar 5% perusahaan tekstil yang melantai di bursa, tetapi mereka tetap memiliki beban tinggi dan bingung harus seperti apa. Ada diskriminasi di sini dan API harus melindungi semua," kata Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jabar Kevin Hartanto, Minggu (27/4/2014).

Kevin mengungkapkan sektor hulu selama ini mengambil beban biaya produksi untuk listrik mencapai 25%. Dengan adanya kenaikan ini, maka beban untuk tarif listrik akan naik lagi sekitar 10%.

Selanjutnya, ketika biaya produksi bahan baku meningkat maka harga jual barang pun akan ikut menyesuaikan, dan di sini terjadi dampak pada sektor hilir.

"Ketika harga bahan baku dari dalam negeri naik maka sektor hilir akan memilih bahan baku impor. Akhirnya sektor hulu sendiri yang tidak dapat memiliki daya saing."

Dia menyesalkan pernyataan pemerintah yang bertolak belakang agar industri TPT tumbuh serta  memiliki daya saing.

"Daya saing yang baik tentu dapat dirasakan ketika industri secara keseluruhan dapat memiliki struktur yang kuat dari hulu hingga hilir," jelasnya. (Adi Ginanjar Maulana /Ria Indhryani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini