Bisnis.com, DENPASAR--Tren penyaluran kredit perbankan di Provinsi Bali mengalami pertumbuhan signifikan 24,9% mencapai Rp49,39 triliun pada dua bulan pertama 2014, meski masih didominasi wilayah Bali Selatan.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali dan Nusa Tenggara Ananda Pulungan mengatakan kontribusi terbesar masih berasal dari kredit modal kerja Rp19,45 triliun atau tumbuh 22,56%, dan kredit konsumsi yang naik 21,58% menjadi Rp18,7 triliun.
Kredit investasi mengalami pertumbuhan tertinggi mencapai 35,7% menjadi Rp11,23 triliun. Adapun, kredit UMKM yang berhasil terdistribusi tercatat sebesar Rp19,84 triliun, mengalami peningkatan 27,16%.
"Rasio kredit bermasalah di Bali hanya 0,55%, relatif rendah dibanding wilayah lain,"ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (25/4/2014).
Menurut area, jumlah kantor cabang penyalur kredit sebagian besar masih berada di wilayah Bali Selatan. Sebagai gambaran, Kota Denpasar memiliki hingga 266 kantor perbankan, baik kantor wilayah, kantor cabang, kantpr cabang pembantu, maupun kantor kas.
Selanjutnya, Kabupaten Badung terdapat 98 kantor, Gianyar 53 kantor, Karangasem 23 kantor, Tabanan 40 kantor, dan Buleleng 40 kantor. Sisanya, Jembrana 15 kantor, Klungkung 19 kantor, sementara Bangli hanya 8 kantor.
Di sisi lain, total dana masyarakat yang terhimpun di seluruh perbankan di Bali tercatat Rp64,34 triliun sampai Februari 2014 atau 16,35% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Dana dari deposito mengalami pertumbuhan tertinggi yakni 21,15% meski porsinya masih lebih rendah dari kontribusi tabungan Rp20,1 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) tabungan mencapai Rp31,93 triliun atau naik 14,2%, sedangkan segmen giro hanya Rp12,3 triliun atau meningkat 14,5%.
"Dengan melihat hasil antara penyaluran kredit dan DPK, maka rasio kredit terhadap dana masyarakat tercatat hanya 76,7%," papar Ananda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel