Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi pelat merah mengalami perlambatan kinerja sepanjang kuartal I/2014 dari posisi periode yang sama tahun lalu yang ditengarai disebabkan oleh ketidakpastian kepemimpinan menjelang Pemilu Presiden pada Juli mendatang.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, kinerja pendapatan dan laba bersih empat badan usaha milik negara (BUMN) sektor konstruksi melambat sangat signifikan sepanjang 3 bulan pertama tahun ini.
Dari segi pendapatan, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mengalami perlambatan paling tajam dari sebelumnya tumbuh 129,93% menjadi hanya 5,82% pada kuartal I/2014. Selain itu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. juga menderita perlambatan dari 50,27% menjadi 6,27%.
Dilihat dari pencapaian laba bersih, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. terdampak paling dalam dari 559,9% pada kuartal I tahun lalu menjadi hanya 24,3% pada kuartal I/2014.
Wijaya Karya juga terkena imbas seiring denga melambatnya pendapatan. Laba bersih Wijaya Karya tercatat tumbuh hanya 6,78% pada kuartal I/2014 dari sebelumnya tumbuh signifikan 67,99%.
Kiswoyo Adi Joe, analis Investa Saran Mandiri, menuturkan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menginstruksikan agar keputusan yang berdampak jangka panjang tidak diteruskan menjadi tanda bahwa pemerintah akan melakukan pengereman pembangunan proyek infrastruktur.
“Sebenarnya BUMN konstruksi kan mengandalkan proyek-proyek pemerintah. Ini sudah mulai kelihatan tanda-tanda perlambatannya. Buktinya, proyek tidak terlalu digeber di awal tahun ini,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (1/5/2014).
Menurutnya, perlambatan pertumbuhan kinerja sektor konstruksi itu akan mulai teratasi jika pemerintahan baru terbentuk pada kuartal III/IV mendatang.
Dia menegaskan sektor konstruksi membutuhkan kepastian pengerjaan pembangunan proyek dari pemerintah untuk menggenjot kinerja perseroan.
“Jika presiden baru terpilih, maka kebijakan proyek infrastruktur akan semakin jelas. Emiten konstruksi akan kembali tumbuh pesat,” tegasnya.
Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang menambahkan kinerja sejumlah BUMN sektor konstruksi sepanjang kuartal I/2014 ini berada di bawah konsensus analis.
Dia mencontohkan kinerja laba bersih Waskita Karya yang hanya tumbuh 24,3% lebih rendah dari konsensus sebesar 26%.
“Marjin bersih juga diperkirakan flat di sekitar 1,6% sepanjang 2014,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel